PajakOnline.com—Accrued Expense merupakan beban atau pengeluaran yang sudah diakui dalam laporan keuangan perusahaan, meskipun pembayarannya belum dilakukan. Artinya, accrued expense mencatat kewajiban perusahaan untuk membayar biaya tertentu di masa mendatang, meskipun pada saat ini belum terjadi transaksi.
Dalam pembukuan keuangan, accrued expense memiliki peran penting sebagai bagian dari metode akuntansi akrual. Dalam metode ini mencatat transaksi berdasarkan waktu terjadinya, bukan saat pembayaran dilakukan. Oleh karena itu, accrued expense memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kewajiban finansial perusahaan di masa depan.
Adapun beberapa jenis accrued expense, sebagai berikut:
1. Gaji Karyawan
Dalam banyak perusahaan, gaji karyawan biasanya dibayarkan setelah periode akuntansi berakhir. Namun, karena periode akuntansi tidak selalu berakhir pada tanggal pembayaran gaji, perusahaan perlu mencatat nilainya sebagai accrued expense.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk melacak kewajiban finansial terkait gaji dalam laporan keuangannya.
2. Pembelian Barang atau Jasa yang Sudah Diterima
Ketika perusahaan membeli barang atau jasa dari pihak lain, biayanya sudah dapat diestimasikan sejak awal, bahkan jika pembayarannya belum terjadi. Misalnya, jika perusahaan menggunakan sistem pemesanan sebelum pengiriman (pre-order), maka biaya pengeluarannya akan dianggap menjadi bagian dari accrued expense.
Jadi, walaupun invoice atau tagihan belum diterima, pengakuan accrued expense memberikan gambaran mengenai besarnya biaya yang perlu dibayarkan ketika transaksi selesai.
3. Utang Bunga dan Pajak
Dalam dunia bisnis, utang bunga dan pajak merupakan unsur penting. Meskipun pembayaran bunga atau pajak belum terjadi, perusahaan dapat memperkirakan besarnya biaya ini. Dalam metode akuntansi akrual, utang bunga dan pajak termasuk dalam kategori accrued expense.
Meskipun pembayaran terjadi di periode akuntansi berikutnya, pencatatan accrued expense memungkinkan perusahaan untuk memiliki gambaran lebih jelas tentang kewajiban finansialnya.
4. Biaya Sewa
Biaya sewa, seperti sewa kantor atau fasilitas lainnya, juga termasuk dalam kategori accrued expense. Apabila perusahaan membayar sewa secara bulanan atau tahunan, maka biayanya akan menjadi kewajiban di masa mendatang.
Meskipun belum terjadi pembayaran, biaya sewa ini akan dicatat sebagai accrued expense dalam periode akuntansi yang berlaku. Hal tersebut dapat membantu perusahaan untuk memahami dan mengantisipasi jumlah pengeluaran yang akan datang.
5. Beban Lain
Ada banyak bentuk biaya lain yang juga masuk dalam kategori accrued expense, seperti bonus karyawan, tunjangan, biaya utilitas, dan lain-lain. Pada jenis biaya ini memiliki estimasi besaran dan tanggal pembayaran yang dapat dihitung oleh perusahaan.
Dengan cara mencatat accrued expense, perusahaan memiliki cara lebih terencana untuk mengelola finansialnya.
Sementara itu, terdapat beberapa hal yang membedakan accrued expense dan account payable, sebagai berikut:
– Accrued expense merupakan kewajiban perusahaan untuk membayar biaya tertentu di masa mendatang, dan sudah diakui dalam laporan keuangan. Sementara itu, account payable adalah utang yang timbul akibat pembelian barang atau jasa dari pihak ketiga, dan harus dibayarkan dalam tenggat waktu tertentu.
– Accrued expense mencatat estimasi biaya yang harus dibayar di masa mendatang. Sementara itu, account payable mencatat utang usaha berdasarkan faktur atau invoice yang diterima dari pihak ketiga.
Selain itu, accrued expense dicatat berdasarkan estimasi. Sedangkan account payable, mencatat jumlah pasti yang harus dibayarkan berdasarkan faktur.(Kelly Pabelasary)