PajakOnline.com—Keamanan siber (cyber security) adalah upaya perlindungan terhadap data, jaringan, perangkat, dan sistem komputer dari ancaman kejahatan siber. Tujuan dari keamanan siber yaitu untuk mencegah akses yang tidak sah, melindungi data sensitif dari pencurian atau perubahan yang tidak sah, dan mencegah gangguan dalam operasi bisnis akibat aktivitas jaringan yang tidak diinginkan.
Sementara itu, keamanan siber memiliki dampak yang signifikan pada individu dan perusahaan dalam menjaga keamanan data yang dimiliki. Beberapa alasan pentingnya keamanan siber di era digital adalah sebagai berikut:
Perlindungan Data Pribadi
Data pribadi adalah aset berharga yang harus dijaga dengan baik. Untuk itu, ancaman siber seperti pencurian identitas, peretasan akun, dan serangan malware dapat mengakibatkan kebocoran informasi pribadi yang berdampak serius, termasuk penipuan finansial, pencurian identitas, dan penyalahgunaan data. Perlindungan terhadap data pribadi melalui enkripsi dan praktik keamanan lainnya sangat penting untuk mencegah risiko ini.
Menjaga Keberlangsungan Bisnis
Serangan siber dapat mengakibatkan gangguan operasional yang signifikan, kehilangan data penting, dan kerugian finansial besar. Serangan ransomware, misalnya, dapat mengenkripsi data dan meminta tebusan untuk mendekripsinya. Dengan tindakan keamanan yang tepat, bisnis dapat menghindari gangguan tersebut dan menjaga kelangsungan operasional mereka.
Mempertahankan Kepercayaan
Keamanan siber juga berkaitan erat dengan kepercayaan pengguna. Ketika pengguna, mitra bisnis, dan pelanggan merasa bahwa informasi mereka tidak aman, mereka mungkin tidak akan berinteraksi dengan platform atau layanan tertentu. Kehilangan kepercayaan ini dapat merusak reputasi dan mengganggu hubungan bisnis yang telah dibangun dengan susah payah.
Ancaman Tingkat Nasional
Serangan siber dapat menjadi ancaman terhadap keamanan dan stabilitas. Pemerintah dan lembaga pemerintah rentan terhadap serangan siber yang dapat mencuri informasi sensitif, mengganggu layanan publik, atau bahkan mencuri rahasia negara. Keamanan siber menjadi bagian integral dari pertahanan nasional dan kebijakan keamanan.
Inovasi Teknologi yang Aman
Dalam era digital, inovasi teknologi terus berkembang. Namun, inovasi harus diimbangi dengan perhatian terhadap keamanan. Produk dan layanan baru harus dirancang dengan mempertimbangkan aspek keamanan dari awal pengembangan. Hal ini akan membantu mencegah terjadinya celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh penjahat siber.
Sementara itu, profesional keamanan siber harus berhadapan dengan berbagai jenis serangan yang bertujuan untuk merusak atau mendapatkan akses tidak sah ke sistem dan data. Berikut beberapa contoh serangan siber yang umum terjadi:
1. Phishing, melibatkan pengiriman pesan palsu yang menipu pengguna untuk mengungkapkan informasi pribadi atau mengunduh perangkat lunak berbahaya.
2. Malware, serangan siber yang dirancang untuk merusak atau mencuri informasi dari sistem komputer. Contoh dari malware meliputi Trojan, spyware, dan virus.
3. Ransomware, serangan di mana pelaku mengenkripsi data korban dan meminta pembayaran tebusan untuk mendapatkan kembali akses ke data tersebut.
4. DDoS (Distributed Denial of Service), melibatkan pengiriman permintaan palsu secara massal ke server yang bertujuan untuk membuatnya tidak lagi dapat merespons permintaan normal.
5. Serangan Man-in-the-Middle, melibatkan pihak ketiga yang mencoba mengakses data yang sedang ditukar antara dua pihak yang berkomunikasi.
6. Ancaman Orang Dalam, terjadi ketika seseorang dengan akses internal yang tinggi dengan sengaja merusak sistem atau mencuri informasi.
Adapun untuk menghadapi berbagai serangan siber tentunya perlu strategi perlindungan agar terhindar dari kejahatan tersebut. Beberapa strategi perlindungan dapat dilihat pada poin-poin berikut.
– Pendidikan dan Kesadaran, menyadarkan individu dan karyawan akan ancaman yang ada serta memberikan pelatihan mengenai praktik keamanan seperti penggunaan kata sandi yang kuat, identifikasi serangan phishing, dan lainnya.
– Penggunaan Perangkat Lunak Keamanan, menggunakan perangkat lunak antivirus, antispyware, dan firewall yang terbaru dapat membantu melindungi sistem dari ancaman siber.
– Pembaruan Sistem Teratur, memastikan bahwa sistem operasi, perangkat lunak, dan perangkat keras diperbarui secara teratur dengan yang terbaru dapat mengatasi celah keamanan yang ditemukan dalam versi sebelumnya.
– Enkripsi Data, melindungi data dengan enkripsi membuatnya sulit dibaca oleh pihak yang tidak berwenang bahkan jika data tersebut berhasil diakses.
– Sistem Deteksi Intrusi, menggunakan sistem yang dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan atau aneh dalam jaringan dan memberi peringatan dini.
– Pemisahan Jaringan, mengisolasi jaringan internal dan eksternal dapat membantu membatasi akses yang tidak sah.
– Rencana Respons Keamanan, mempersiapkan rencana tindakan darurat dalam kasus pelanggaran keamanan dapat membantu merespons dan membatasi dampaknya ketika terkena serangan siber.
– Pengujian Keamanan, melakukan uji penetrasi secara berkala untuk mengidentifikasi kerentanan dalam sistem dan meresponsnya sebelum penyerang melakukannya.
– Keamanan Jaringan dan Cloud, menjaga infrastruktur jaringan dan layanan cloud dengan konfigurasi keamanan yang tepat.(Kelly Pabelasary)