PajakOnline.com—Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2024 mencapai 5,17% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Proyeksi Sri Mulyani tersebut hampir mendekati asumsi ekonomi makro untuk pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun, di level 5,2% (yoy).
“Untuk pertumbuhan ekonomi kuartal I/2024 kami perkirakan tumbuh di 5,17% jadi cukup dekat dengan asumsi makro,” kata Sri Mulyani dalam Konfernsi Pers APBN Kita Edisi April 2024, Jumat (26/4/2024).
Menkeu memaparkan ekonomi yang tumbuh lebih dari 5% ini sejalan dengan capaian PMI manufaktur Indonesia yang terus ekspansif di tengah tantangan global, di mana per Maret 2024 mencapai 54,2.
Sementara itu, Sri Mulyani melaporkan penerimaan pajak hingga Maret 2024 mencapai Rp393,9 triliun. “Artinya hampir 20% dalam satu kuartal ini atau 19,81% dari target,” kata Sri Mulyani.
Menkeu menjelaskan pemerintah melalui DJP mampu mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp149 triliun atau 7,5% dari target yang telah ditetapkan. Setoran pajak pada Februari 2024 tercapai 13,5% dari target atau Rp269 triliun. Dalam bulan ketiga atau Maret 2024, penerimaan pajak Rp393,9 triliun atau 19,1% dari target. Sri Mulyani mengatakan penerimaan pajak mencatat perlambatan akibat penurunan signifikan harga komoditas pada 2023 yang akibatnya baru dirasakan pada tahun ini.
Di luar restitusi, penerimaan pajak bruto baru tumbuh positif, yaitu 0,64%. Sri Mulyani mengatakan, komposisi penerimaan pajak untuk PPh nonmigas secara bruto Rp220,4 triliun atau sudah di atas 20,1% dari target.
Baca Juga: