PajakOnline.com—Tekanan pandemi Covid-19 lebih dari dua setengah tahun, dan konflik geopolitik perang Rusia-Ukraina akan berdampak eskalatif pada krisis ekonomi, rawan pangan, resesi dan inflasi meninggi yang saat ini sudah dirasakan sejumlah negara di Eropa dan Amerika.
Krisis global tersebut bisa merambah ke negara-negara Asia termasuk Indonesia. Berdasarkan laporan World Economic Outlook IMF, pertumbuhan ekonomi global diproyeksi berada di level 3,2 persen pada tahun 2022 dan turun 2,7 persen untuk tahun depan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah memperingatkan pada tahun 2023 mendatang perekonomian bakal suram, bahkan cenderung gelap.
Namun, kita tetap harus optimistis untuk menghadapinya dan mengoptimalisasi penerimaan pajak di tengah gejolak ekonomi global. Di antaranya, dengan menyebarluaskan kesadaran membayar pajak yang melibatkan beragam kalangan, termasuk organisasi sosial kemasyarakatan.
Oleh karena itu, PajakOnline Consulting Group berkolaborasi dengan Gerakan Perempuan (GEPE) Ormas MKGR menyelenggarakan Workshop Meet-Up: Peran Strategis Pengusaha Wanita Tingkatkan Penerimaan Pajak, Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat pada Selasa (6/12/2022) di Manhattan Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan.
Acara tersebut menghadirkan para pembicara; Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Gerakan Perempuan (GEPE) Ormas MKGR Hj. Adde Rosi Khoerunnisa, S.Sos., M.Si, Kasubdit Penyuluhan Perpajakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Inge Diana Rismawanti S.E., Ak., M.F.M., Ph.D, dan Managing Partners & Director PajakOnline Consulting Group Abdul Koni.
Tahun 2023 akan menjadi tahun yang menantang terutama bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Optimalisasi penerimaan pajak akan dilakukan melalui perluasan basis pajak dan penguatan strategi pengawasan serta tetap memberi dukungan pada pertumbuhan ekonomi.
“Pemerintah akan melakukan upaya pengawasan pajak lebih ketat diiringi dengan penegakkan hukum. Wajib pajak yang tidak membayar pajak, menunggak pajak, atau menghindari kewajiban perpajakannya bisa kena sanksi termasuk penyanderaan (gijzeling) berupa penahanan hingga pidana penjara,” kata Managing Partners & Director PajakOnline Consulting Group Abdul Koni.
Di sisi lain, pemerintah melalui DJP, sambung Koni, masih akan memberikan insentif pajak pada tahun depan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang mulai pulih dan bangkit saat ini. “Para pengusaha termasuk pelaku UMKM dapat memanfaatkan secara maksimal insentif pajak yang diberikan pemerintah untuk pulih, bangkit, dan naik kelas menjadi pembayar pajak,” kata Koni, mantan auditor senior DJP ini.
Menurut Koni, para pengusaha wanita terbukti tangguh dan gercep (gerak cepat) memanfaatkan setiap peluang bisnis yang ada, walaupun di masa yang sulit sekalipun. Kita bisa melihat usaha kuliner, busana fashion, hingga kerajinan tangan yang menjamur kebanyakan dijalankan bisnisnya oleh kaum wanita.
“Semakin banyaknya pengusaha wanita yang berkembang maju akan menjadi perluasan basis pajak. Karena, kita harapkan bersama nantinya mereka akan menjadi wajib pajak dan pembayar pajak yang patuh dan taat,” kata Koni.
Ketum BPP GEPE MKGR Adde Rosi Khoerunnisa mengajak seluruh anggota ormas yang dipimpinnya di seluruh Indonesia untuk menyebarluaskan kesadaran membayar pajak. “Anggota GEPE MKGR yang tersebar 34 provinsi kabupaten/kota seluruh Indonesia ada yang pengusaha, banyak juga yang masih di sektor UMKM, Ibu-Ibu yang tangguh ini terus berjuang untuk naik kelas menjadi pengusaha yang sukses dan menjadi pembayar pajak,” kata Adde yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Sebagai wajib pajak, Adde menyatakan sangat setuju dan mendukung penuh adanya Tax Payer Community. “Karena kami mengharapkan, dana pajak yang terkumpul bisa bermanfaat secara maksimal, kita awasi bersama dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia,” kata Adde, politisi Partai Golkar ini.
Baca Juga: Adde Rosi Khoerunnisa: Pengusaha Wanita Akselerator Pertumbuhan Ekonomi
Sementara itu, mewakili Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Kasubdit Penyuluhan Perpajakan Inge Diana Rismawanti mengungkapkan kita semua telah menikmati uang pajak. “Pemerintah mengembalikan kembali uang pajak yang kita bayarkan, antara lain untuk beragam insentif seperti subsidi BBM, listrik, gas Elpiji. Juga dalam bentuk bansos (bantuan sosial) bagi warga kurang mampu. Jadi, Ibu-ibu yang masih menggunakan bensin bersubsidi dan tabung gas 3 kg yang masih disubsidi itu uangnya dari pajak. Termasuk seluruh pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan lainnya dibiayai dari pajak yang kita bayarkan,” kata Inge.
Inge melanjutkan, pemerintah juga memberikan insentif pajak untuk meringankan beban bagi para pelaku usaha di tengah tekanan pandemi. “Makanya kalau ada petugas pajak yang datang jangan kabur atau takut ya Ibu-Ibu. Justru kita dapat meminta penjelasan bagaimana caranya mendapatkan insentif pajak. Ibu-Ibu juga catat dan bikin pembukuan yang rapi omzetnya setiap bulan, sehingga bisa diketahui pasti omzet per tahunnya. Dan kalau sudah menjadi wajib pajak, jangan sampai lupa membayar pajak. Karena uang pajak kembali lagi kepada kita semua. Kita gotong-royong membangun negeri ini dengan membayar pajak,” kata Inge.
Inge menjelaskan, insentif pajak sejak tahun 2022 ini diberikan secara permanen sesuai amanat Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) yang menetapkan pembebasan pajak penghasilan untuk omzet usaha hingga Rp500 juta per tahun. Artinya, pelaku usaha hanya akan dikenakan pajak yakni PPh Final UMKM 0,5% apabila omzetnya dalam satu tahun melebihi Rp500 juta. Jadi, yang masih di bawah Rp500 juta per tahun tidak dikenakan pajak,” kata Inge. Ini merupakan bentuk dukungan konkret pemerintah terhadap pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung (backbone) perekonomian nasional.
Kebijakan pemerintah tersebut, kata Inge, bukan hanya akan berpengaruh bagi sektor UMKM, tetapi juga korporasi besar karena perusahaan-perusahaan tersebut menjadi mitra dari usaha-usaha kecil, misalnya supplier atau distributor. Dengan begitu, mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional di tengah gejolak ekonomi global.
Workshop Meet-Up: Peran Strategis Pengusaha Wanita Tingkatkan Penerimaan Pajak, Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat di Manhattan Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa (6/12/2022) telah berlangsung lancar dan sukses dengan dukungan penuh Wardah Cosmetic (PT Paragon Technology and Innovation/PTI), Kimia Farma, PERO, Marvee Clinic by Kimia Farma, Venus, dan Selensia. Acara dimeriahkan pula dengan Doorprize, mulai dari peralatan masak hingga voucher hotel dan pemberian goodie bag untuk seluruh peserta acara tersebut.