PajakOnline.com—Residual income merupakan laba usaha yang dihasilkan melalui pengembangan aset utama milik perusahaan. Residual income juga merupakan operating income yang hasil dari investasi dan kerap kali diaplikasikan pada aktivitas finansial bisnis.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa residual income adalah salah satu strategi untuk mengutamakan perhatian dan memusatkannya pada nilai rupiah daripada rasio. Jadi, wajar saja jika residual income adalah jumlah paling minimal dari laba operasi divisional yang sebelumnya telah diputuskan oleh pihak manajemen.
Terlihat mirip tapi sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan pertama antara passive income dan residual income adalah dari upaya pemerolehannya.
Secara umum, passive income merupakan laba yang didapat dari perusahan dengan mengerahkan sedikit atau tanpa adanya upaya berkelanjutan. Namun pada kebanyakan kasus, passive income membutuhkan jumlah investasi awal yang jauh lebih banyak serta menyita waktu cukup lama ketimbang residual income. Pasalnya, residual income adalah sisa laba yang dihitung setelah seluruh kebutuhan pembayaran telah terpenuhi.
Perbedaan selanjutnya yakni penghasilan pasif (passive income) biasanya didapat melalui sejumlah cara antara lain menjual kerajinan buatan tangan secara online maupun dengan menyewakan benda berharga seperti rumah atau kendaraan.
Selain sebagai salah satu poin utama dalam menilai kinerja suatu perusahaan, manfaat mengetahui residual income adalah sebagai berikut:
1. Persentase pengembalian tidak hanya terpaku pada satu divisi saja.
2. Dengan menggunakan residual income, perusahaan mampu mengontrol keuntungan yang merupakan penghasilan minimum sehingga dapat meningkatkan laba secara keseluruhan.
3. Lebih maksimal dalam meningkatkan dollar daripada keuntungan secara persentase.
4. Perusahaan bisa mengajukan return sesuai jenis aset sehingga risiko pun akan menipis.
Kemudian dalam usaha penerapannya, berikut ini rumus residual income agar penghitungannya semakin terperinci.
Residual income (RI) = Jumlah keuntungan bersih – (Minimal pengembalian (return minimum) x Jumlah aset)
Dari rumus tersebut Anda kini bisa menghitungnya yaitu dengan jumlah total laba bersih dikurangi jumlah persentase return minimum dikali jumlah aset operasional.
Kelebihan dan kekurangan residual income
Berikut ini kelebihan dari residual income antara lain:
- Dapat membantu Anda menghitung total penghasilan minimum yang menjadi target utama pencapaian aktiva.
- Tarif beban modal yang juga berbeda dapat Anda gunakan apabila terdapat perbedaan pada risiko dan aktiva.
- Mempersatukan semua sasaran pusat keuntungan (laba) agar tujuan utama investasi jadi lebih sebanding.
Namun residual income juga mempunyai kekurangan, yakni antara lain:
- Mudah terpengaruh oleh metode depresiasi yang umumnya diterapkan oleh banyak perusahaan.
- Kinerja lebih diorientasikan pada goal berjangka pendek.
- Dipercaya akan lebih memberi benefit pada divisi yang jauh lebih besar. (Azzahra Choirrun Nissa)