PajakOnline.com—Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Barat (Jakbar) Ir. Suparno, MM mengatakan para pembayar pajak adalah patriot sejati yang berjiwa nasionalisme tinggi. “Jadi, merah putih itu masih berkibar karena pembayar pajak. Bukan hanya karena ada angin,” kata Suparno mengawali perbincangan hangat bersama redaksi PajakOnline.com di kantornya di kawasan Tomang, Jakarta Barat baru-baru ini.
Menurut Suparno, para pembayar pajak berkontribusi besar menjaga negara ini tetap eksis kokoh berdiri. Oleh karena itu, dia mendukung penuh keberadaan komunitas pembayar pajak atau tax payer community dengan official media PajakOnline.com.
“Kesadaran dan kepatuhan membayar pajak bukan hanya menjadi tanggung-jawab DJP, tapi juga menjadi tanggung-jawab semuanya,” kata Suparno yang humoris dan hobi main sepak bola. Penerimaan negara mayoritas bersumber dari pajak. Uang pajak kita dipergunakan untuk pemerataan pembangunan.
Suparno mengungkapkan, rasio pajak (tax ratio) Indonesia masih rendah. Tingkat kepatuhan wajib pajak juga masih rendah. “Untuk meningkatkan kepatuhan (wajib pajak) memerlukan strategi taktis praktis seperti main bola. Kerja sama team harus solid, agar bisa mencetak gol. Gol nya penerimaan pajak terus bertambah,” kata Suparno alumni Teknik Geodesi Universitas Gajah Mada (UGM).
Dia menerapkan strategi empat pilar sukses; Pertama, jumlah wajib pajak yang membayar pajak meningkat. Kedua, keteraturan pembayaran pajak atau jumlah wajib pajak bayar meningkat. Ketiga, kewajaran pembayaran pajak meningkat, dan Keempat, jumlah wajib pajak terdaftar meningkat.
Semuanya harus meningkat lebih baik dan diperjuangkan terus menerus. Berkaca dari kehidupannya yang sulit dulu. Sejak kelas 5 SD sudah bertarung dengan kerasnya hidup di Terminal Solo.
“Bapak saya pandai besi. Ibu saya penjual pecel. Saya bantu Ibu jualan nasi pecel,” kata Suparno mengenang. Dia bertekad untuk bisa hidup jauh lebih baik dari orangtuanya. Lebih meningkat taraf hidupnya. Caranya, Suparno fokus dengan keterampilannya jago main bola. Karena dari kecil sudah senang main bola. “Saya bisa sekolah hingga lulus kuliah karena hobi main bola. Saya dapat ikatan dinas dari sepak bola,” kata Suparno.
Pakai Badak Kuasai Wilayah
Secara praktis, lanjut Suparno, penerapan strategi empat pilar sukses didukung kuat dengan
penguasaan wilayah sebagai kuncinya. Seperti halnya pemain bola yang menguasai lapangan untuk mencapai kemenangan. Untuk itu, dia mengembangkan aplikasi yang mendukung penguasaan wilayah. Poin utama penguasaan wilayah mulai dari pengenalan wilayah, mapping, dan pemetaan sinyal-sinyal ekonomi.
Suparno memiliki War Room dan siap tempur dengan aplikasi Badak yang dikembangkannya sejak tahun 2021. Aplikasi Badak memanfaatkan teknologi Google Map untuk memvisualisasikan point of interest berupa sinyal-sinyal ekonomi dalam wujud titik lokasi koordinat (geotagging) yang presisi, nama, alamat, dan aktivitas ekonominya. Sehingga sinyal-sinyal ekonomi yang berkumpul di lokasi tertentu seperti mal, perkantoran, ruko-ruko, perumahan, dan kegiatan bisnis apapun dapat diidentifikasi dan dikelompokkan untuk memudahkan fokus pengawasan.
Kanwil DJP Jakarta Barat memiliki wilayah kerja pengawasan meliputi 11 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdiri dari KPP Madya Jakarta Barat, KPP Madya Dua Jakarta Barat, KPP Pratama Jakarta Tamansari, KPP Pratama Jakarta Palmerah, KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan, KPP Pratama Jakarta Tambora, KPP Pratama Jakarta Cengkareng, KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu, KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Dua, KPP Pratama Jakarta Kembangan, dan KPP Pratama Jakarta Kalideres.
Berbekal data internal DJP, memakai aplikasi Badak, memverifikasi, validasi data hasil pengamatan langsung di lapangan, petugas pajak dapat meningkatkan kinerja pengawasan setiap poligon sinyal ekonomi. Dengan begitu, payment of complience (keteraturan bayar) dan strength of figure (kewajaran bayar) atas sebaran wajib pajak di dalam wilayah kerja tersebut lebih baik dari waktu ke waktu.
“Semakin banyak sinyal-sinyal ekonomi dikenali serta secara konsisten ditindaklanjuti dengan serangkaian kegiatan edukasi, pengawasan, dan penegakkan hukum, dengan berlandaskan pada empat pilar sukses maka akan berpotensi meningkatkan tax ratio di level kanwil maupun nasional secara signifikan,” kata Suparno.
Pendampingan wajib pajak berbasis komunitas juga dilakukan Suparno dan seluruh jajaran Kanwil DJP Jakbar untuk meningkatkan literasi dengan edukasi perpajakan melalui beragam channel seperti kegiatan Business Development Services (BDS), Kelas Pajak, Tax Center; Tax Goes to School dan Tax Goes to Campus, serta siaran Podcast perpajakan yang shareable melalui media sosial.
Baca Juga sambungannya: Kakanwil DJP Jakarta Barat Suparno, Komunikasi Manusiawi Bikin Patuh Pajak