PajakOnlineĀ | Pemerintah telah menetapkan delapan agenda prioritas dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, yang dirumuskan untuk mewujudkan visi ekonomi tangguh, mandiri, dan sejahtera, sekaligus memastikan bahwa APBN benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi rakyat.
Keberlanjutan dan pemerataan pembangunan menjadi fondasi utama alokasi anggaran ini.
Postur Fiskal RAPBN 2026
Pendapatan Negara ditargetkan sebesar Rp3.147,7 triliun, tumbuh sekitar 9,8% dibanding outlook 2025.
Penerimaan pajak menjadi kontributor utama, diproyeksikan mendapatkan Rp2.357,7 triliun, sekitar 74,9% dari total pendapatan. Target ini mencerminkan ambisi peningkatan hingga 13,5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Belanja Negara dan Program Prioritas
Pemerintah mengalokasikan Rp3.786,5 triliun untuk belanja negara, meningkat 7,3% dari outlook 2025. Belanja ini terutama difokuskan pada program strategis nasional, meliputi delapan agenda prioritas yang dicanangkan Presiden.
Delapan Agenda Prioritas RAPBN 2026
1. Ketahanan Pangan
Dialokasikan Rp164,4 triliun, naik dari Rp155,2 triliun pada outlook sebelumnya. Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas, stabilitas harga, serta kesejahteraan petani dan nelayan.
2. Ketahanan Energi
Disiapkan Rp402,4 triliun untuk mendukung kedaulatan energi dan menjaga daya beli masyarakat melalui insentif perpajakan, pengembangan energi baru terbarukan, dan infrastruktur energi.
3. Makan Bergizi Gratis (MBG)
Anggaran melonjak signifikan menjadi Rp335 triliun, naik hampir 96% dari Rp 171 triliun tahun sebelumnya. Ditargetkan menjangkau 82,9 juta penerima.
4. Pendidikan
Dialokasikan Rp757,8 triliun, meski menurun sekitar 9,8% dari outlook sebelumnya. Fokus pada pembangunan sekolah rakyat, pemberian beasiswa, dan renovasi fasilitas pendidikan.
5. Kesehatan
Dianggarkan Rp244 triliun, meningkat 15,8%, untuk memperkuat akses dan pemerataan layanan kesehatan melalui revitalisasi rumah sakit, bantuan iuran jaminan kesehatan, dan vaksinasi.
6. Pembangunan Desa, Koperasi, dan UMKM
Alokasi anggaran sebesar Rp181,8 triliun, untuk mendukung Kredit Usaha Rakyat (KUR), subsidi bunga, dana desa, dan kredit ultramikro.
7. Pertahanan Semesta
Disediakan Rp424,8 triliun untuk memperkuat sektor pertahanan, ketertiban, keamanan, dan upaya penegakan hukum.
8. Akselerasi Investasi dan Perdagangan Global
Melalui perangkat seperti Danantara, pemerintah menyiapkan kontribusi investasi sebesar Rp530 triliun untuk mempercepat proyek besar dan memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
Ketua Tax Payer Community Abdul Koni mengatakan, seluruh program prioritas ini sebagian besar dananya ditopang penerimaan pajak, yang menjadi tulang punggung (backbone) pembiayaan APBN 2026.
“Sebanyak Rp2.357,7 triliun dari total penerimaan negara berasal dari pajak, menandakan ketergantungan tinggi pada sektor ini untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan inklusif,” kata Koni.
Menurut Koni, para pembayar pajak adalah patriot bangsa, pembela negara Indonesia tercinta dalam mewujudkan pemerataan pembangunan dan membantu meringankan beban kelompok lemah dalam memberikan bantuan sosial.