PajakOnline.com—Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah dan menyentuh level Rp16.416, Kamis (27/6/2024). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 10,50 poin atau 0,06% menuju level Rp16.416 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS meningkat 0,16% ke posisi 106,07.
Menurut Ekonom Senior Anthony Budiawan, Bank Indonesia (BI) harus kerja keras, berjibaku mempertahankan kurs rupiah yang bandel tidak mau turun-turun.
“Intervensi alias ‘doping’ kurs rupiah sejauh ini belum berhasil menurunkan rupiah di bawah Rp16.000 per dolar AS. Setelah diintervensi sangat intens, rupiah ternyata hanya bisa menguat sedikit menjadi sekitar Rp16.360 an, untuk kemudian merosot lagi tembus Rp16.410,” kata Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) kepada PajakOnline, Jumat (28/6/2024).
Pertanyaannya, sampai seberapa kuat BI bisa ‘doping’ kurs rupiah melawan kekuatan pasar? Kalau tidak kuat, satu ketika rupiah akan jebol.
Anthony Budiawan mengatakan, artinya, ini masalah endurance, masalah ketahanan, masalah berapa banyak dolar yang masih dimiliki BI untuk melawan pasar, untuk melawan investor asing yang kabur.
“Semoga BI masih mempunyai napas panjang, sampai pemerintah bisa mendapat oksigen (utang) baru. Kalau tidak, maka rupiah siap tergelincir. Bukan tidak mungkin rupiah jebol ke Rp17.000, bahkan Rp18.000 per dolar AS, yang dapat memicu gagal bayar utang luar negeri!,” kata Anthony Budiawan, mantan Rektor Kwik Kian Gie School of Business ini.
Masyarakat Bisa Bantu Pemerintah Kuatkan Nilai Tukar Rupiah
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seperti dikutip dalam laman resminya mengajak masyarakat Indonesia turut membantu menguatkan nilai tukar rupiah, walaupun penurunan nilai Rupiah merupakan tanggung-jawab pemerintah.
Menurut OJK, sejumlah cara berikut ini dapat membantu Rupiah menguat;
1. Membeli Produk dalam Negeri serta Menahan Diri terhadap Produk Impor
Hal yang paling mudah dilakukan untuk membantu pemerintah adalah dengan menghindari membeli produk impor agar Rupiah semakin kuat. Anda bisa mengubah pembelian ke produk buatan dalam negeri, terlepas dari perbedaan kualitas dengan produk impor. Masih banyak produk lokal yang tidak kalah berkualitas dan bahkan sudah menembus pasar internasional. Masyarakat saat ini juga terkenal cepat berganti handphone, Menunda membeli handphone dan barang elektronik yang sebagian besar adalah barang impor dapat membantu meningkatkan nilai Rupiah.
2. Tidak Menimbun Dolar dan Menukarkannya dengan Rupiah
Selanjutnya, harus lebih berani memegang Rupiah. Anda harus yakin dan terus menggunakan mata uang ini dan tidak ikut menukarkan ke Dolar yang mana akan memperburuk nilah Rupiah. Cepat atau lambat, nilai mata uang ini akan kembali menguat. Beberapa di antara Anda ada yang memiliki kemampuan finansial lebih dan biasanya menyimpan Dolar sebagai bagian dari portofolio keuangan. Dolar dijadikan sebagai bagian diversifikasi investasi. Kondisi saat ini bisa menjadi momentum bagi kalian untuk berperan menyelamatkan perekonomian bangsa dengan cara menukarkan simpanan Dolar menjadi Rupiah.
3. Berwirausaha dengan Orientasi Ekspor
Pelemahan nilai Rupiah menjadi momen yang tepat bagi yang berjiwa bisnis, terutama jika Anda memiliki impian untuk menghasilkan produk yang bisa menembus pasar internasional. Salah satu contoh bisnis yang bisa ditekuni adalah kerajinan tangan, di mana kerajinan tangan asli Indonesia sudah dikenal luas di luar negeri. Nilai tukar Rupiah yang turun membuat harga produk ekspor Indonesia relatif lebih murah dibandingkan dengan produk negara lain. Dengan mengekspor produk Anda maka dapat membantu pemerintah dalam mengumpulkan devisa.
4. Berwisata dan Menikmati Wisata Dalam Negeri
Hal lain yang bisa membantu pemerintah adalah dengan menahan terlebih dahulu keinginan untuk jalan-jalan ke luar negeri serta mendorong pengembangan sektor pariwisata dalam negeri yang diharapkan dapat mempercepat penerimaan devisa. Destinasi wisata di Indonesia tidak kalah indahnya dengan tempat-tempat di negara lain. Anda dapat memanfaatkan momen ini untuk menikmati Indonesia, yang pada akhirnya mendorong stabilitas kurs dalam jangka pendek.
5. Gunakan Transportasi Publik
Apa hubungannya penggunaan transportasi publik dengan mata uang Rupiah? Penggunaan transportasi publik sangat efektif untuk menghemat pemakaian BBM. Jika Anda menghemat penggunaan BBM, maka jumlah BBM yang harus diimpor pemerintah dapat dikurangi sehingga cadangan devisa dapat digunakan untuk kebijakan lain. Cara ini menjadi hal paling sederhana dalam membantu kurs Rupiah.
6. Berinvestasi di Dalam Negeri
Walaupun kurs Rupiah sedang merosot, bukan berarti seluruh investasi menjadi tidak menguntungkan. Anda dapat tetap berinvestasi aset yang tidak bergantung terhadap kurs Dollar, salah satunya di Surat Utang Negara (SUN). Belum lama, pemerintah Indonesia menerbitkan SUN dengan seri SBR004. SBR004 merupakan instrumen investasi yang tepat di tengah penurunan kurs Rupiah saat ini. Bantu pemerintah dengan berinvestasi di instrument investasi dalam negeri seperti membeli ORI atau SBN.
7. Tidak Memanfaatkan Kondisi Lemahnya Rupiah
Terakhir, saat nilai tukar Dollar meningkat, banyak dari masyarakat Indonesia yang menukarkan Rupiah mereka dengan harapan mereka dapat memperoleh keuntungan di masa mendatang. Hal ini semakin menekan nilai tukar Rupiah. Oleh karena itu, kita semua perlu memupuk rasa nasionalisme yang kuat agar tidak ikut tergoda mengambil keuntungan dari penurunan nilai Rupiah tersebut.
Demikian cara sederhana yang dapat kita lakukan untuk mendukung Pemerintah Indonesia meningkatkan nilai tukar Rupiah. (Eka L. Prasetya)