PajakOnline.com—Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan kepada BSSN bahwa data lebih mahal daripada emas dan minyak. Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Slamet Aji Pamungkas mengatakan, satu pilar yang diharapkan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dalam ekonomi digital adalah didukung dengan iklim usaha dan keamanan siber.
Dia menjelaskan, hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi. “Beliau (Presiden Jokowi) menyampaikan bahwa saat ini data itu lebih mahal daripada emas ataupun minyak. Dan itu sudah terbukti di beberapa kejadian yang terjadi, di mana data itu harus kita lindungi karena data itu bisa menjadi komoditi yang sangat berharga dan juga menjadi sumber kejahatan,” kata Slamet dalam webinar bertajuk Penerapan SNI 8799 Pusat Data untuk Penguatan Infrastruktur Informasi Vital dan Ekonomi Digital, Kamis (11/7/2024).
Slamet mengatakan, sesuai amanah Presiden Jokowi terkait visi mewujudkan Indonesia Emas, Indonesia berulang tahun ke-100 dan masuk ke dalam daftar negara lima besar perekonomian dunia.
Namun, salah satu pendorong visi Indonesia Emas didukung dengan percepatan transformasi digital menuju ekonomi digital.
Dalam hal ini, lanjut dia, ekonomi digital menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional. “Dengan berbasis kepada dasar negara Pancasila, kita harapkan bahwa transformasi digital menuju ekonomi digital menjadi lebih aman,” katanya.
BSSN menyebutkan ekonomi digital bagaikan dua sisi mata uang yang memiliki sisi plus dan minus. Dia pun berharap gangguan terhadap ekonomi digital bisa dicegah dan diantisipasi.
“Plusnya mudah-mudahan berjalan dengan baik, sementara minusnya gangguan-gangguan terhadap ekonomi digital itu bersama-sama nanti kita antisipasi, kita cegah, dan kita usahakan untuk tidak terjadi, kita minimalisir syukur-syukur bisa kita eliminir,” pungkasnya.