PajakOnline | Pemerintah berkolaborasi dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) resmi memulai rangkaian Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025 dengan target nilai transaksi mencapai Rp33–35 triliun. Event diskon belanja online terbesar di Indonesia ini fokus pada produk lokal, dengan kontribusi yang ditargetkan mencapai 50–55 persen dari total penjualan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Harbolnas menjadi instrumen strategis untuk memperluas pasar UMKM sekaligus memperkuat posisi kelas menengah dalam struktur ekonomi nasional. Menurutnya, daya beli masyarakat yang kini banyak beralih ke platform digital harus dioptimalkan agar produk lokal benar-benar menjadi pilihan utama.
“Jadi ini perlu kita pertebal kegiatan-kegiatan yang mendorong kelas menengah, baik dari segi ekosistem, produsen, maupun pipeline, dalam hal ini pipeline-nya melalui e-commerce, maupun dengan konsumen. Jadi ini dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia,” kata Airlangga dalam acara Kick Off Road to Harbolnas 2025 di Graha Sawala, Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Airlangga memaparkan, Harbolnas yang kini memasuki tahun ke-14 sejak pertama kali digelar pada 2012 terbukti memberi dampak besar. Pada 2024, total transaksi mencapai Rp31,2 triliun atau tumbuh 21,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Produk lokal mendominasi dengan nilai Rp16,1 triliun, setara 52 persen dari keseluruhan transaksi, sekaligus naik 31 persen dari 2023.
“Partisipasi pelaku UMKM juga meningkat signifikan, seiring dengan adanya kampanye Bangga Buatan Indonesia yang terintegrasi di berbagai platform e-commerce,” katanya.
Selain menjadi pendorong konsumsi domestik, Harbolnas juga diposisikan pemerintah sebagai strategi jangka panjang memperkuat fondasi ekonomi digital nasional. Airlangga menyebut, potensi Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Nilai Gross Merchandise Value (GMV) diproyeksikan menembus 360 miliar dolar AS pada 2030, menjadikan Indonesia pasar digital terbesar di Asia Tenggara.
Menurutnya, angka tersebut bahkan bisa berlipat ganda jika Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital ASEAN (DEFA) segera diratifikasi. Pasalnya, salah satu kunci penguatan ekosistem digital regional adalah integrasi sistem pembayaran lintas negara.
Airlangga menegaskan, penggunaan QRIS kini tidak hanya lintas ASEAN, tetapi juga sudah diterima di Jepang.
“Intra-ASEAN trade yang paling baik tentu people-to-people dan consumer-to-consumer, termasuk sistem pembayaran. Dalam DEFA, salah satu low hanging fruit adalah digital payment yang saat sekarang QRIS sudah didorong oleh Bank Indonesia, bahkan sudah beyond ASEAN. Jepang pun sudah menerima QRIS,” ujar Airlangga.
Dengan mengusung tagline “Nyatakan Cinta Nusantara”, Harbolnas tahun ini menargetkan pencapaian lebih besar. Puncak acara akan digelar pada 10–16 Desember 2025, menawarkan promo besar-besaran, showcase produk unggulan dalam negeri, hingga kampanye kreatif untuk mengajak konsumen memilih dan bangga pada karya anak bangsa.
“Saya berharap bahwa produk Indonesia, platform Indonesia itu bisa meningkat. Jadi mulai dari produk, pipeline, sampai konsumennya bisa meningkat,” katanya.
Ketua Umum idEA Hilmi Adrianto menambahkan, kick-off Harbolnas 2025 hanyalah awal dari rangkaian panjang kegiatan. Selanjutnya, akan diadakan kegiatan optimalisasi digitalisasi pelaku usaha.
“Agenda ini mempertemukan pelaku usaha lokal dengan ekosistem perdagangan digital, memperkuat jejaring, serta memperluas jangkauan produk unggulan daerah ke konsumen nasional,” ungkapnya.
Sebagaimana tradisi, puncak selebrasi Harbolnas akan berlangsung pada 10–16 Desember 2025. Selama periode itu, masyarakat dapat menikmati promo besar-besaran, showcase produk lokal unggulan, hingga kampanye kreatif yang mengajak konsumen untuk memilih, membeli, dan bangga terhadap karya anak bangsa.
Hilmi menekankan, Harbolnas 2025 tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga strategi keberlanjutan bisnis. Menurutnya, setiap program dirancang untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang, membangun loyalitas konsumen, dan meneguhkan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi digital Indonesia.
“Dengan semangat Nyatakan Cinta Nusantara, Harbolnas 2025 bertekad menjadi momentum kebangkitan konsumsi publik sekaligus penguatan ekosistem perdagangan digital Indonesia,” kata Hilmi.
Momentum Harbolnas hadir di tengah fundamental ekonomi Indonesia yang tetap tangguh pada Triwulan II-2025. PMI manufaktur naik ke level 51,5 pada Agustus, inflasi terjaga di 2,31 persen, Indeks Keyakinan Konsumen (IKM) mencapai 118,1, sementara uang beredar tumbuh 6,5 persen menjadi Rp9.597,7 triliun pada Juni. Dari sisi permintaan domestik, konsumsi rumah tangga masih menjadi motor utama pertumbuhan dengan kontribusi 54,25 persen terhadap PDB.