PajakOnline | Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyiapkan program magang nasional yang ditujukan bagi lulusan perguruan tinggi atau fresh graduate dengan masa kelulusan maksimal satu tahun. Alokasi anggarannya sebesar Rp396 miliar untuk mendukung pelaksanaan program tersebut hingga 2026.
Program prioritas ini dirancang untuk memperkuat keterampilan kerja generasi muda sekaligus menjembatani kebutuhan dunia usaha terhadap tenaga kerja terlatih.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan finalisasi program tersebut tengah dilakukan bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi sebelum diimplementasikan secara penuh.
“Program magang sedang dimatangkan Menristekdikti. Tapi salah satunya adalah mereka yang eligible adalah yang lulus maksimal 1 tahun. Sehingga bisa fresh graduate, bisa ditangkap,” ujar Airlangga usai menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip hari ini.
Berdasarkan skema yang telah disusun, program ini akan menyasar 20.000 penerima manfaat. Setiap peserta akan memperoleh uang saku setara dengan upah minimum provinsi (UMP) di daerah masing-masing.
Secara rata-rata, peserta akan menerima sekitar Rp3,3 juta per bulan selama enam bulan masa magang. Anggaran yang dialokasikan mencapai Rp198 miliar pada tahun anggaran 2025 dan Rp198 miliar pada tahun anggaran 2026. “Sesuai dengan UMP daerah masing-masing,” kata Airlangga.
Airlangga juga menjelaskan bahwa pelaksanaan magang terbuka luas, baik di perusahaan swasta maupun badan usaha milik negara (BUMN). Skema ini akan dijalankan melalui kerja sama antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dalam kerangka link and match.
“Perusahaan semuanya bisa, swasta atau milik negara dan akan ada kerja sama link and match antara perguruan tinggi dan perusahaan-perusahaan tersebut,” jelasnya.
Program magang nasional ini direncanakan mulai bergulir pada kuartal IV-2025 dan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Kehadiran program ini diharapkan mampu menekan kesenjangan keterampilan (skill gap) sekaligus meningkatkan daya serap tenaga kerja muda.
Airlangga menuturkan bahwa seluruh biaya upah peserta magang akan sepenuhnya ditanggung pemerintah selama enam bulan. Dengan skema tersebut, beban perusahaan akan lebih ringan, sementara lulusan perguruan tinggi berkesempatan menambah pengalaman kerja sebelum masuk secara penuh ke dunia industri.