PajakOnline.com—Ketua Asean Business Advisory Council (Asean BAC) Arsjad Rasjid menyebut Asean berpeluang menarik investasi senilai USD20 triliun atau setara Rp304.504 triliun di 2045. Hal tersebut disampaikan pada sela-sela Asean Business and Investment Summit (ABIS) 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (3/9/2023).
“Dengan adanya epicentrum of growth di Asean, kita melihat bahwa sampai US$20 triliun bisa kita capai sampai 2045. Jadi potensinya besar sekali,” kata Arsjad, Minggu (3/9/2023).
Ketua Umum Kadin Indonesia tersebut mengatakan bahwa untuk menarik investasi senilai USD20 triliun pada 2045, diperlukan kerja sama antarnegara Asean. Adapun terdapat sejumlah sektor yang terbuka untuk peluang bisnis antar negara kawasan. Pertama yaitu transformasi digital dan yang kedua, sustainable development.
Untuk sustainable development, Indonesia dalam kesempatan ini terus mendorong semua negara kawasan untuk berkolaborasi mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Asean. Sebelumnya, dia menilai negara anggota kawasan justru saling berkompetisi untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.
“Sekarang ini kita bukan hanya berkompetisi, [tapi] berkolaborasi menciptakan yang namanya komplementer values. Ini yang kita dorong,” ujarnya.
Menurutnya, selain sustainable development, sektor lain yang juga didorong diantaranya kesehatan. Kebijakan omnibus law kesehatan yang beberapa waktu lalu disahkan tersebut mendapat respon positif dari negara anggota Asean.
“Ini pun [UU Kesehatan omnibus law] disambut Asean. Harapan industri kesehatan di Asean juga akan berkembang dan bicara industri bicara ekosistem juga,” ungkapnya.
Arsjad menegaskan, bahwa sentralitas ASEAN tidak hanya sekadar melihat posisi geografis strategis tapi bagaimana merekonstruksi pola pikir agar bisa tumbuh bersama.
“Dari interaksi tersebut, kami mengumpulkan seluruh aspirasi tentang bagaimana ASEAN harus maju. Semuanya diterjemahkan ke dalam rekomendasi kebijakan,” jelasnya.(Kelly Pabelasary)