PajakOnline.com—Para pemimpin negara-negara di dunia menyerukan agar serangan zionis Israel dan blokade bantuan kemanusiaan ke Gaza Palestina dihentikan. Termasuk Indonesia yang mengecam keras dan mengutuk tindak kekerasan yang terjadi di Gaza, Palestina yang telah menyebabkan penderitaan dan jatuhnya korban sipil.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan perang hanya akan menambah beban bencana kemanusiaan. Untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia dan hancurnya harta benda, perang dan tindakan kekerasan harus segera dihentikan.
“Indonesia mengecam keras tindak kekerasan yang terjadi di Gaza karena telah mengakibatkan penderitaan dan semakin banyaknya korban sipil, termasuk perempuan dan anak,” kata Presiden dalam pernyataannya pada saat melakukan kunjungan kerja di Riyadh, Arab Saudi.
Selain itu, Indonesia mengutuk serangan Israel terhadap Rumah Sakit Baptis Al-Ahli yang merupakan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional. Presiden pun memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk hadir dalam pertemuan luar biasa para Menteri Luar Negeri OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) di Jeddah dan terus mengupayakan evakuasi WNI yang saat ini masih terkendala kondisi lapangan.
“Indonesia tidak akan tinggal diam melihat korban sipil terus berjatuhan, melihat ketidakadilan terhadap rakyat Palestina yang terus terjadi. Indonesia bersama-sama dengan OKI mengirimkan pesan kuat kepada dunia untuk menghentikan eskalasi, untuk menghentikan penggunaan kekerasan, untuk fokus pada masalah kemanusiaan, dan menyelesaikan akar permasalahan, yaitu pendudukan Israel atas Palestina,” tegasnya.
Presiden mengajak kepada para pemimpin dunia membangun solidaritas global untuk menyelesaikan masalah Palestina secara adil dan menerapkan parameter internasional yang telah disepakati.

Korban tewas akibat serangan pasukan Israel di Jalur Gaza telah mencapai lebih dari 4.000 orang hingga Jumat (20/10/2023) kemarin. Sebanyak 4.137 orang tewas sejak pertempuran Israel dengan pejuang Palestina yakni Hamas pecah pada 7 Oktober 2023.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza Ashraf Al Qudra mengungkapkan, dari jumlah tersebut sebanyak 1.661 di antaranya yang tewas adalah anak-anak. Selain itu, 13.260 warga Gaza lainnya menderita luka-luka.
Serangan Israel terus berlanjut sambil memblokade Gaza dari bantuan kemanusiaan seperti obat-obatan dan pangan makanan dari negara-negara lain. Akibat blokade tersebut, bantuan medis belum diterima rumah sakit sehingga para korban hanya ditangani seadanya. Warga Palestina di Gaza juga mengalami kelaparan.
Selain itu, rumah sakit yang ada tidak bisa lagi memberikan pelayanan memadai untuk korban. “Operasi dilakukan di lantai, di tanah, di koridor rumah sakit,” kata Qudra, seperti dikutip dari laporan Al Jazeera.
Serangan-serangan pasukan Zionis semakin brutal dan di luar batas perikemanusiaan. Pada Selasa lalu, Israel membombardir Rumah Sakit Baptis Al Ahli yang dikelola Gereja Anglikan yang menjadi pos pengungsian. Kementerian Kesehatan menyebutkan sedikitnya 471 orang tewas akibat serangan itu, namun sumber lain mengungkap korban meninggal lebih dari 600 orang.