PajakOnline.com—Sultan Gustaf Al Ghozali atau populer sebagai Ghozali Ghozalu mengaku siap untuk membayar pajak, setelah di-mention Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Ghozali diketahui sukses panen keuntungan miliaran rupiah dari penjualan foto selfie berbasis Non Fungible Token atau NFT dirinya di marketplace NFT dunia; OpenSea dengan nama akun Ghozali Everyday. Hingga saat ini 230 Foto NFT miliknya terjual.
Viralnya Ghozali menarik perhatian DJP yang kemudian memberikan apresiasi ucapan selamat dan mengingatkan Ghozali memiliki kewajiban ke depannya untuk membayar pajak.
Akun Twitter @DitjenPajakRI mengucapkan, “Congratulations, Ghozali! Here is a link where you can register your TIN: http://pajak.go.id/id. Check out this link for more information about TIN: https://pajak.go.id/index.php/id/syarat-pendaftaran-nomor-pokok-wajib-pajak-0,” tulis Twitter @DitjenPajakRI kami kutip hari ini.
Akun Ditjen Pajak RI juga mengarahkan Ghozali untuk menghubungi @kring_pajak bila ada pertanyaan lebih lanjut. “If you need help, kindly ask @kring_pajak. We wish you the best of luck in the future,” tulis akun @DitjenPajakRI.
Sebagai warga negara yang baik, Ghozali menyatakan siap membayar pajak. Dia mengaku baru pertama kali dirinya membayar pajak.
“Of course I will pay for it because I am a good Indonesian citizen. This is my first tax payment in my life,” tulis Ghozali di akun Twitter pribadinya @Ghozali_Ghozalu.
Untuk diketahui, NFT merupakan aset sertifikat digital berbasis teknologi blockchain. Saat ini, NFT mayoritas diperdagangkan menggunakan mata uang digital atau cryptocurrency ether (ETH), koin buatan Ethereum.
Ghozali adalah mahasiswa Program Studi (Prodi) D4 Animasi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Kini, ratusan potret dirinya itu ramai dikoleksi oleh kolektor-kolektor digital. Ghozali mengumpulkan foto setiap hari sejak usia 18 tahun hingga 22 tahun. Artinya, Ghozali konsisten melakukan foto selfie dirinya selama lima tahun sejak lulus SMK di tahun 2017.
Dari kumpulan fotonya itu, siapa pun bisa ikut mengoleksinya. Salah seorang kolektor yang memiliki Ghozali Everyday seri #732 rela membeli karya foto Ghozali sebesar 999 ETH atau sekitar 3 juta dolar AS atau setara Rp42 miliar untuk membeli foto koleksi Ghozali.
Ghozali menceritakan, niat awal dia foto selfie sebenarnya untuk kebutuhan pembuatan video timelapse foto wajahnya. Aktivitas tersebut hanya sekadar iseng. Namun, kemudian, dia mengetahui adanya platform NFT OpenSea tersebut melalui lingkungan Kampus dan referensi internet.
Hasil foto selfie yang terjual di situs Opensea NFT ternyata cukup banyak. Ghozali sendiri sudah memiliki 932 foto wajahnya yang dia unggah di situs NFT tersebut.
Dengan pendapatan hingga miliaran rupiah ini, Ghozali berencana untuk mewujudkan impiannya memiliki studio animasi.
Cita-cita Ghozali berkarya di dunia animasi tertanam sejak duduk di bangku SMK dan melanjutkan pendidikan di Udinus yang merupakan perguruan tinggi terakreditasi A.
“Selama berkuliah di Udinus sudah banyak ilmu animasi yang saya dapatkan, beberapa prestasi di bidang animasi juga sudah saya torehkan salah satunya di desain logo,” kata Ghozali mahasiswa semester 7 Udinus ini.
Ketua Prodi D4 Animasi Udinus, Dr. Khafiizh Hastuti, M.Kom turut mengapresiasi kerja keras dan ketekunan Ghozali.
Menurutnya Ghozali merupakan mahasiswa pejuang, dia memang aktif mengikuti berbagai ajang lomba kreatif dan berhasil menjadi juara. “Dengan prestasi ini menjadi salah satu bukti bahwa passion yang ia lakukan selama ini memang membuahkan. Kami akan selalu dukung setiap karya yang dihasilkan oleh mahasiswa Udinus,” katanya.