PajakOnline.com—Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendukung inovasi pajak pasir elektronik untuk kawasan pertambangan pasir di Stockpile Terpadu di Kabupaten Lumajang.
“Kalau stockpile itu bisa dimaksimalkan fungsinya maka insyaallah proses monitoring dari perusahaan penambangan pasir dan distribusinya bisa tertata dengan lebih baik, mulai perpajakan hingga infrastrukturnya,” kata Khofifah di Lumajang, Jawa Timur, dikutip hari ini.
Menurut Khofifah, Stockpile Terpadu di Kabupaten Lumajang saat ini mempunyai progres yang luar biasa, seperti adanya sistem digitalisasi maka penerapan pajak pasir berbasis elektronik dapat mempermudah proses monitoring dari perusahaan pertambangan.
“Retribusi pajak pasir berbasis sistem elektronik tersebut merupakan inisiasi dari Bupati Lumajang dengan Dinas SDM Provinsi Jawa Timur dan Bank Jatim,” katanya.
Adapun sinergi dan kolaborasi tersebut, kata dia, merupakan sebuah kebutuhan dengan harapan, sehingga sinergi tersebut bisa terus dibangun dan terus ditumbuhkembangkan.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jatim juga mengapresiasi tata ruang Stockpile Terpadu yang saat ini sudah lebih rapi dengan di bangunnya pagar pembatas dan pintu masuk serta pintu keluar yang lebih tertata.
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menjelaskan e-pajak pasir merupakan inovasi yang dilakukan sebagai upaya Pemkab Lumajang untuk mengantisipasi kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) dari aktivitas pertambangan pasir di Lumajang.
“Harapan kami Pemkab Lumajang bersama dengan Pemprov Jatim dan Bank Jatim bisa mengoptimalkan sinergisitas ini, sehingga bisa dikembangkan untuk lebih baik lagi,” sebutnya.
Bupati yang akrab disapa Cak Thoriq ini mengatakan, sebelum ada Stockpile Terpadu sering terjadi kebocoran pajak, dimana setiap bulan pajak yang diterima rata-rata sekitar Rp400 juta, namun setelah adanya Stockpile Terpadu, saat ini setiap bulan pajaknya mencapai Rp2 miliar.
“Memang betul dulu ada kebocoran dan sekarang terus kami tingkatkan pengelolaannya supaya tidak tambah bocor, karena ini bisa menjadi PAD,” pungkasnya. (Azzahra Choirrun Nissa)