PajakOnline | Kehadiran Patrion menjadi bagian dari solusi Ketahanan Nasional dengan menyebarluaskan konten-konten yang positif, informatif, dan edukatif. Melalui konten-konten kreatif Patrion, tiga tujuan utama dapat tercapai, yaitu menghibur, mendidik masyarakat, dan mendorong kebaikan.
Hal tersebut disampaikan Hariqo Wibawa Satria, Juru Bicara The Presidential Communications Office (PCO)/Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia dalam Pidato Sambutan Peresmian Pergerakan Patriot Nusantara atau Patrion Movement di D’Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025).
“Kehadiran Patrion ini memberikan setidaknya tiga hal. Yang pertama bisa menghibur… Yang kedua, mendidik masyarakat, Kemudian yang ketiga, dari konten-konten yang dilahirkan mudah-mudahan bisa mendorong kebaikan,” kata Hariqo Wibawa Satria.
Patrion hadir untuk Nusantara sebagai medium kolaboratif yang mengajak seluruh elemen masyarakat mulai dari anak-anak muda, siswa dan mahasiswa, seniman budayawan, komunitas, pelaku usaha, artis dan selebritas, publik figur, pendidik, pejabat, hingga aparatur pemerintahan untuk bersama-sama memperjuangkan dan memelihara nilai-nilai Kebangsaan, sebagai bangsa yang berbudaya, beradab, yang memiliki kreativitas tinggi serta memperjuangkan kemajuan Indonesia dengan fokus Patrion pada pendidikan, budaya, dan etika.
Dalam pidatonya, Hariqo mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi melalui media sosial masing-masing, sejalan dengan pesan Presiden Prabowo Subianto. Salah satu pesan utama adalah pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Presiden Prabowo menempatkan kesetiaan terhadap bangsa dan negara jauh sekali di atas kesetiaan terhadap dirinya secara pribadi,” kata Hariqo.
Presiden Prabowo Subianto menekankan kesetiaan para anggota kabinet dan masyarakat harus kepada bangsa dan negara, bukan kepada sosok pribadi.
Hariqo mengulangi pesan Presiden tersebut.
“Pak Prabowo menyampaikan kepada seluruh anggota Kabinet Merah Putih, jangan setia terhadap Prabowo Subianto, tapi setialah terhadap bangsa dan negara,” kata Hariqo Wibawa Satria.

Akselerator Perekonomian Nasional
Patrion ingin mengobarkan semangat kreativitas dengan hasil karya nyata yang berdampak pada potensi terbukanya lapangan pekerjaan kreatif secara massif dalam industri kreatif sehingga perekonomian nasional dapat terus tumbuh.
Hariqo mengapresiasi kehadiran Patrion. Dia menegaskan pentingnya peran para konten kreator dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia. Hariqo menyebutkan tantangan yang dihadapi bangsa adalah disinformasi dan mis-informasi, yang berpotensi mengancam persatuan nasional.
Dia juga mengingatkan keberagaman Indonesia, yang meliputi 1.340 suku bangsa, 6 agama, 187 kelompok aliran kepercayaan, 718 bahasa daerah, 38 provinsi, 514 kota/kabupaten, 7.238 kecamatan, 80.050 desa, dan 17.300 pulau.
Hariqo merujuk pada Global Risk Report, yang juga mengidentifikasi disinformasi sebagai faktor risiko bagi persatuan dan ketahanan nasional.
Hariqo menyebutkan Patrion Movement selaras dengan program nasional, khususnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan program sosial.
“Gerakan Patrion ini menjadi bagian dari solusi nasional, selaras dengan program pembangunan sumber daya manusia dan program sosial lainnya,” katanya.
Masih dalam pidato sambutannya, Hariqo mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam pemberantasan korupsi.
Berdasarkan data, dalam periode 2004–2024, terdapat 618 kasus korupsi yang ditangani di berbagai daerah, melibatkan lebih dari 167 kepala daerah.
“Jangan komentar di media sosial bahwa korupsi adalah budaya kita,” tegas Hariqo, mengutip pesan Presiden Prabowo Subianto.
Di sisi lain, program peningkatan kesejahteraan masyarakat juga berjalan.
Hariqo menyampaikan, hingga saat ini, cek kesehatan gratis telah diberikan kepada lebih dari 8 juta orang, sementara program makan bergizi gratis (MBG) telah menjangkau lebih dari 5 juta orang.
Konten kreatif yang dihasilkan Patrion diharapkan juga bisa memuliakan para pekerja keras, termasuk petani dan nelayan.
“Dan sebagaimana sama-sama kita ketahui, untuk pertama kalinya dalam sejarah, cadangan beras pemerintah hari ini sudah mencapai 4 juta ton, yang terbesar dalam sejarah,” pungkas Hariqo.
Baca Juga:
Patrion Kobarkan Semangat Patriotisme dalam Industri Kreatif yang Memajukan Indonesia