PajakOnline.com—ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Indonesia bersama ASEAN-BAC Brunei Darussalam menyelenggarakan pertemuan Borneo Business Roundtable (BBR) atau Meja Bundar Bisnis Borneo 2023 di Hotel Sultan, Jakarta.
Pertemuan tersebut dihadiri para pemangku kepentingan tiga negara ASEAN yang berada di Borneo atau Pulau Kalimantan, yakni Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Ketiga negara tersebut mendiskusikan langkah-langkah konkret guna meningkatkan perdagangan intra-Kalimantan, menarik Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment/FDI), dan juga rencana penyelenggaraan Borneo Business Summit di Pontianak, Kalimantan Barat, pada November mendatang.
“Kita berkumpul membahas peluang penting bagi kawasan kita, pertumbuhan lanskap perdagangan Kalimantan, dan penguatan hubungan ekonomi melalui kerja sama,” kata Ketua ASEAN-BAC 2023 Arsjad Rasjid dalam pembukaan Pertemuan Meja Bundar Bisnis Borneo.
Pertemuan di Jakarta ini juga menandai terselenggaranya Borneo Business Roundtable yang kedua kalinya. Setelah sebelumnya pertemuan pertama yang sukses di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, pada April 2023 lalu.
Chairman of the ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid menjelaskan, gugus tugas kolaboratif yang terdiri dari perwakilan mitra BEC ini akan dibentuk untuk meningkatkan kolaborasi dengan tujuan yang koheren. Sehubungan dengan upaya membentuk pulau yang dinamis, menjadi episentrum ekonomi hijau di ASEAN, yang dibangun berdasarkan tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Diskusi hari ini akan membahas topik-topik penting, memberikan wawasan tentang Nusantara, ibu kota baru Indonesia yang visioner, yang akan diresmikan pada 2024, dan membayangkan kemungkinan ibu kota ini bagi negara tetangga dan komunitas bisnis kita,” ungkap Arsjad.
Ibu kota Nusantara (IKN), calon ibu kota Indonesia masa depan, akan diresmikan pada 17 Agustus 2024, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-89. Ibu kota baru ini akan dikembangkan sebagai pusat perkotaan yang inklusif, hijau dan berkelanjutan, dengan lebih dari 75 persen wilayah administratifnya tetap hijau.
Pertemuan Borneo Business Roundtable akan menjajaki peluang-peluang yang timbul dari pemindahan ibu kota Indonesia ke ibu kota Nusantara bagi negara tetangga dan menjadi dunia usaha. “Menuju terbentuknya Green Economic Hub di ASEAN,” pungkasnya. (Azzahra Choirrun Nissa)