PajakOnline.com—Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur (Jatim) III bersilaturahmi kepada sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Malang dan Pasuruan untuk meminta dukungan mendorong kepatuhan pajak di tengah kasus yang melanda Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Kepala Kanwil DJP Jatim III Farid Bachtiar mengapresiasi KH. Ahmad Fahrur Rozi yang akrab disapa Gus Fahrur yang menyampaikan pandangan positif terhadap pentingnya ketaatan dalam membayar pajak sebagai kewajiban warga negara yang baik.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Gus Fahrur atas dukungannya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kewajiban perpajakan,” kata Farid saat menemui Gus Fahrur yang juga Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, di Pondok Pesantren An-Nur 1 Kabupaten Malang beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan yang sama, Gus Fahrur menilai membayar pajak bukanlah sekadar kewajiban menjalankan peraturan perundang-undangan, tetapi juga merupakan sebuah bentuk tanggung jawab sosial dan moral yang harus dipenuhi oleh setiap warga negara yang baik, termasuk warga NU.
“Dengan membayar pajak, warga NU juga menunjukkan rasa tanggung jawab sosial dan moralnya sebagai warga negara yang baik,” katanya.
Selain itu, dia juga menyerukan warga NU untuk taat pada pemerintah. Hal ini sejalan dengan ajaran-ajaran Islam yang menekankan pentingnya ketaatan pada otoritas yang berwenang dalam memelihara keamanan dan kesejahteraan bersama.
“Saya juga memahami bahwa masyarakat memiliki hak untuk menyampaikan kritik dan pendapat terhadap kinerja pemerintah. Namun, saya percaya bahwa melakukan olok-olok atau menghina pemerintah tidak akan membawa perubahan yang positif dan konstruktif. Lebih baik kita doakan agar seluruh jajaran pemerintah dapat menjalankan amanah dan tugas dengan baik,” katanya.
Saat menemui Wakil Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Wasatkornas) Banser NU dan Bupati Pasuruan Gus Irsyad, Farid mengatakan meskipun keadaan pandemi lalu telah menguras anggaran dan fokus kita, namun ternyata Indonesia bisa bertahan, salah satunya atas kontribusi uang pajak yang dibayarkan masyarakat yang menopang 78 persen dari APBN. Pada 2023 Kanwil DJP Jatim III dan jajarannya akan selalu mengupayakan yang terbaik dalam mengumpulkan penerimaan negara.
“Kami tetap mengharapkan dukungan dan kerja sama dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk melanjutkan prestasi capaian penerimaan Kanwil DJP Jawa Timur III yang dapat tercapai lebih dari 100 persen seperti 3 tahun terakhir,” tuturnya.
Karena itulah, dia meminta dukungan kepada Gus Irsyad agar warga NU di Jawa Timur bisa menjadi teladan dalam menjalankan kewajiban perpajakan yang ada. Dengan organisasi NU ini sangat besar di Jawa Timur, dia berharap Gus Irsyad untuk mengajak masyarakat terutama warga NU dapat mendukung perilaku sadar pajak demi kemaslahatan negara ini. Gus Irsyad menyambut baik niat kolaborasi antara Kanwil DJP Jawa Timur III dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan maupun Organisasi NU.
“Penafsiran perpajakan yang seringkali tidak selaras antara DJP dengan masyarakat dirasa perlu untuk dilakukan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan yang lebih masif ke semua sektor dan segala lini masyarakat. Untuk itu, kami di Pemerintah Daerah siap untuk mendukung dan berkolaborasi dalam kegiatan sosialisasi dan semacamnya, serta kita dapat memberikan apresiasi bagi desa-desa.
Selain Gus Irsyad dan Gus Fahrur, Kanwil DJP Jawa Timur III juga mengunjungi kediaman Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang KH Hamim Kholili atau akrab disapa Gus Hamim dan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang KH. Isyroqunnajah atau Gus Iis.