PajakOnline.com—Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Batam membuka layanan pendaftaran Nomor Objek Pajak (NOP), hal ini sebagai salah satu upaya meningkatkan capaian pajak asli daerah (PAD).
Kepala Bapenda Kota Batam Raja Azmansyah menyebutkan NOP merupakan syarat untuk membayar pajak bumi bangunan, perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
Namun hingga saat ini masih banyak pemilik bangunan yang belum mengantongi NOP, sehingga belum bisa membayarkan pajak.
Terdapat beberapa wilayah, kata dia, yang belum mengantongi NOP salah satunya bangunan yang ada di kampung tua.
“Mereka yang mendapatkan penerbitan sertifikat dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) milik Kementerian ATR/BPN,” ungkap Raja Azmansyah.
Raja menjelaskan ada juga wilayah yang baru keluar penetapan lokasi (PL), sehingga untuk mendata ini pihaknya akan membuka layanan sebagai upaya optimalisasi capaian pajak daerah.
“Kalau jumlah berapa objek pajak yang belum punya NOP kami belum sempat survei. Sebenarnya sebagian wilayah kampung tua sudah, namun ada yang belum. Ini yang akan kami segerakan,” katanya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan untuk memenuhi layanan perpajakan, Bapenda akan menggunakan bus Sarana Informasi Bus Interaksi Pajak (Si Bijak) untuk menjangkau lokasi, sehingga memudahkan bagi warga yang ingin mengurus NOP. “Warga nantinya cukup membawa surat-surat terkait objek pajak yang dimiliki, misalnya sertifikat tanah yang sudah dikeluarkan BPN Kota Batam sebagai bukti legalitas objek pajak,” ucap dia.
“Surat yang berhubungan dengan objek pajak dibawa saja, sekalian nanti KTP pemilik yang sesuai dengan surat tanah. Kalau pelayanan sudah dibuka, silakan bawa ke lokasi,” sambung Raja.
Tercatat pada tahun ini PBB-P2 ditargetkan sebesar Rp258 miliar, dan yang sudah terealisasi mencapai 70 persen atau Rp182 miliar.
Menurutnya, dengan adanya optimalisasi layanan ini, dapat mendongkrak penerimaan pajak daerah dari PBB-P2. “Kami optimistis bisa melampaui target, karena tahun lalu kami juga surplus untuk target PAD. Semoga tahun ini bisa lebih baik,” pungkasnya. (Azzahra Choirrun Nissa)