PajakOnline.com— Ditengah ketidakpastian perekonomian global yang dipengaruhi oleh penurunan volume perdagangan, perekonomian Indonesia tahun 2019 tumbuh di kisaran 5 persen. Pertumbuhan ekonomi nasional tersebut lebih ditopang oleh pertumbuhan permintaan domestik.
Di sisi sektor keuangan, arus masuk modal terus berlanjut ke emerging market seiring kebijakan pelonggaran moneter di beberapa negara maju. Hal ini selanjutnya mengakibatkan apresiasi nilai tukar negara emerging market, termasuk Indonesia.
Merujuk pada APBN Februari 2020, perkembangan inflasi yang terkendali di tahun 2019 diharapkan akan berlanjut di tahun ini dan akan memperkuat daya beli masayarakat untuk mendorong konsumsi. Upaya peningkatan ekspor melalui penguatan daya saing industri nasional akan terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja transaksi berjalan.
Memasuki awal tahun 2020, realisasi Pendapatan Negara dan Hibah hingga akhir bulan Januari 2020 mencapai Rp103,69 triliun atau 4,60 persen dari target pada APBN 2020. Capaian tersebut mengalami perlambatan pertumbuhan sebagai imbas dari masih berlanjutnya perlambatan ekonomi global yang terjadi sejak tahun lalu.
“Hingga akhir Januari 2020, realisasi Pendapatan Negara ditopang oleh realisasi penerimaan Perpajakan dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), yang masing-masing mencapai Rp84,66 triliun dan Rp19,02 triliun atau masing-masing telah mencapai 4,54 persen dan 5,18 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN 2020,” seperti tertulis dalam laporan APBN yang dilansir Kementerian Keuangan.
Sementara itu, belum terdapat realisasi untuk penerimaan Hibah hingga akhir Januari 2020. Pertumbuhan penerimaan Perpajakan mengalami kontraksi tercatat negatif 5,97 persen (yoy). Sementara itu, penerimaan PNBP tercatat tumbuh 2,28 persen (yoy).
Penerimaan Pajak secara nominal masih ditopang oleh penerimaan dari Pajak Penghasilan (PPh) Nonmigas dan Pajak Pertambahan Nilai/Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN/PPnBM). Berdasarkan pertumbuhannya, penerimaan Pajak utamanya didorong oleh pertumbuhan dari komponen penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan PPN, yang masing-masing tumbuh 136,54 persen (yoy) dan 3,78 persen (yoy).
Sementara itu, PPh Nonmigas secara nominal penerimaannya ditopang oleh penerimaan dari PPh 21, PPh Final, dan PPh 25/29 Badan. Pertumbuhan PPh Nonmigas didukung terutama oleh pertumbuhan dari PPh 25/29 Orang Pribadi (OP) yang tumbuh 18,37 persen (yoy) dan PPh Final tumbuh 7,65 persen (yoy).
Lebih lanjut, pada periode ini penerimaan PPN/PPnBM secara nominal ditopang oleh PPN Dalam Negeri (DN) dan PPN Impor. Sementara itu, pertumbuhan PPN/PPnBM bersumber dari pertumbuhan PPN DN yang tumbuh 15,99 persen (yoy) dan PPnBM DN tumbuh 114,72 persen (yoy).
Secara keseluruhan, pertumbuhan komponen pajak di awal tahun 2020 ini menunjukkan masih terdapat tekanan akibat tren pelemahan ekonomi global.
#PajakOnline #BanggaBayarPajak