PajakOnline.com—Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan perekonomian hingga saat ini masih diselimuti dengan ketidakpastian. Namun, dalam waktu yang bersamaan, kondisi ekonomi Indonesia menunjukkan tren pemulihan.
Hal ini tercermin dari tingkat konsumsi masyarakat yang terus tumbuh. Sejumlah sektor yang semula ambruk dihantam pandemi mulai bangkit.
“Pajak daerah, restoran, hotel, perkiran ini naiknya engga 11 persen atau 12 persen tapi 60 pesen dan 120 persen,” kata Menkeu Sri Mulyani saat memberikan sambutan dalam acara CEO Banking Forum di Jakarta, belum lama ini.
Sri Mulyani mengatakan, kenaikan sektor-sektor tersebut tidak hanya terjadi di Jakarta saja, melainkan di berbagai wilayah Indonesia lainnya. Bahkan pertumbuhan ekonomi di setiap pulau menunjukan peningkatan. Hanya di Pulau Sumatera yang tingat pertumbuhan ekonominya sekitar 4 persen. “Ini bukan hanya di Jakarta tapi hampir di semua daerah,” ungkapnya.
Selama tahun 2022, bendahara negara ini menilai tingkat konsumsi masyarakat sudah kembali pulih. Terlihat dari dana pihak ketiga (DPK) di perbankan yang sudah turun ke level 9,5 persen dari sebelumnya di atas 10 persen. “Artinya kelompok menengah ini sudah mulai melakukan konsumsi dan ini mendukung ekonomi kita,” kata dia.
Pertumbuhan kredit di perbankan juga mengalami peningkatan. Termasuk pertumbuhan investasi yang udah di level 6 persen. Termasuk juga kinerja ekspor yang selama 31 bulan mengalami surplus. “Kredit gross ini mudah-mudahan bisa tumbuh 2 digit dan bertahan,” kata Menkeu.
Begitu juga dengan pasar saham yang pada akhir tahun 2022 ditutup dengan tumbuh di atas 4 persen. Kondisi Indonesia dinilai jauh lebih baik dari pasar saham di Amerika Serikat yang kehilangan valuasi USD 30 triliun selama tahun 2022. Modal fundamental ekonomi di tahun 2022 ini, menjadikan Indonesia bisa tumbuh optimis dan gagah di tahun 2023.