PajakOnline.com—PajakOnline bekerja sama dengan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) didukung penuh Tax Payer Community menggelar Workshop Perpajakan: Strategi Perencanaan Pajak untuk Efisiensi Perusahaan Bagi Pengusaha Muda di Auditorium INTI, Sekretariat INTI, MGK Kemayoran, Jakarta, Sabtu (18/5/2024).
Mayoritas peserta acara ini berasal dari organisasi afiliasi INTI seperti Gema (Generasi Muda) INTI, IPTI (Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia), Putra Putri Hakka Jakarta, Perhimpunan Teo Chew Indonesia, Putra Putri Hainan Indonesia, dan Pemuda Huang Indonesia.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Candra Jap dalam sambutannya mengatakan, para pengusaha harus sadar, taat dan patuh membayar pajak. “Dengan membayar pajak kita berkontribusi nyata dalam pembangunan nasional. Kegiatan workshop ini amat bermanfaat,” kata Candra.
Workshop Perpajakan ini menampilkan pembicara Abdul Koni, Managing Directors PajakOnline Consulting. Para peserta tampak antusias mengikuti acara ini untuk menambah wawasan, terutama agar semakin taat dan patuh membayar pajak sejak memenuhi syarat subjektif dan objektif sebagai wajib pajak badan. Kewajiban pajak terpenuhi, cuan tetap mengalir, perusahaan terus berkembang besar dan maju.
“Dengan melakukan perencanaan pajak, maka akan sadar pajak, kemudian menjadi patuh dan taat membayar pajak sesuai ketentuan yang berlaku. Sebab, pajak adalah paksaan berdasarkan undang-undang. Bila tidak membayar pajak dapat dikenakan sanksi, berupa denda bahkan bisa sampai pidana penjara,” kata Koni, mantan pemeriksa Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Koni mengatakan, perencanaan pajak sebaiknya dilakukan sejak perusahaan mulai dibentuk dan berjalan. “Lakukan pencatatan pembukuan yang rapi, kemudian lapor dan bayar pajaknya. Jangan menunggu sampai perusahaan berkembang maju dan semakin besar, namun tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya. Akibatnya, ketika diperiksa petugas pajak, pajaknya menumpuk dan menjadi beban tinggi. Ini malah tidak efisien dan akan merugikan perusahaan di kemudian hari,” kata Koni.
Acara semakin menarik dengan ruang tanya-jawab antara pembicara dan para peserta. Koni mewanti-wanti agar pengusaha muda aware terhadap pembukuan, pencatatan keuangan yang rapi di perusahaannya, dan selalu menyimpan dokumen-dokumen asli misalnya faktur dan bukti-bukti transaksi lainnya.
Koni mengatakan, para pengusaha sudah tidak bisa lagi menyembunyikan hartanya. Karena, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memiliki akses mengetahui rekening bank wajib pajak dan transaksi keuangan yang terjadi, bahkan hingga aliran uang ke luar negeri. “Kecuali kalau uangnya ditaruh di bawah bantal karena petugas pajak bukan paranormal,” kata Koni.

Acara ini didukung Marvee Clinic by Kimia Farma, Kimia Farma, dan Pero yang memberikan ragam hadiah doorprize peralatan dapur rumah tangga, dan pemeriksaan kesehatan dengan teknologi digital.