PajakOnline.com—Buku kas adalah buku yang berisi informasi penting yang wajib dimiliki setiap perusahaan untuk mengetahui perkembangan keuangannya. Buku kas ini berfungsi untuk mengetahui kondisi keuangan sebuah perusahan.
Setiap hal yang berhubungan dengan keuangan merupakan hal yang krusial. Jadi, semua harus dicatat dengan sebaik mungkin dalam satu dokumen. Buku kas juga berguna sebagai acuan dalam berbagai hal, terutama dalam rangka pengambilan keputusan penting.
Jika dari awal pencatatan buku kas sudah tersusun baik, maka analisa untuk pengambilan berbagai keputusan dapat dilakukan lebih mudah. Selain itu, rencana keuangan berikutnya di dalam buku kas juga akan semakin lancar.
Buku kas mempunyai 4 jenis yaitu:
1. Buku Kas Pembantu Pajak (The Tax Book)
2. Buku Pembantu Panjar (Imprest Book)
3. Buku Kas Umum (Cash Book)
4. Buku Pembantu Bank (Bank Book).
Keempat buku ini merupakan bagian paling penting dalam pencatatan setiap pemasukan dan pengeluaran.
Cara membuat buku kas
Cara penulisan buku kas pada dasarnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan suatu perusahaan. Namun, berikut ini ada 3 cara yang bisa Anda jadikan acuan dalam pembuatan arus dana perusahaan. Berikut 3 cara yang dimaksud:
1. Folio Satu Halaman
Cara satu ini biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan kecil karena dianggap cukup praktis. Keterangan pemasukan dan keluaran ada pada halaman yang sama, sehingga mudah dibaca dan tidak memakan waktu.
Nah, dalam buku kas folio satu halaman, ada 5 unsur yang tidak boleh terlewatkan di dalamnya, yaitu:
– Kolom pertama, diisi dengan tanggal.
– Kolom kedua, diisi dengan keterangan tentang masuk-keluarnya arus dana kas.
– Kolom ketiga, diisi dengan nomor urut bukti kas yang ada, baik pemasukan maupun pengeluaran.
– Kolom keempat, diisi dengan jumlah saldo kas yang ada.
– Kolom kelima, diisi dengan jumlah pengeluaran dana kas yang dilakukan.
2. Folio Dwi Halaman (Scontro)
Dalam penulisan buku kas dwi halaman, Anda harus memiliki 2 muka halaman yang terdiri dari halaman debit dan halaman kredit. Halaman debit untuk mencatat pemasukan atau penambahan uang kas beserta asal uangnya.
Halaman debit terdiri dari 4 kolom, yaitu sebagai berikut:
– Pada kolom pertama, berisi tanggal masuknya uang.
– Pada kolom kedua, berisi keterangan tentang pemasukan secara singkat, jelas, dan mudah dimengerti.
– Pada kolom ketiga, berisi nomor urut dari bukti masuknya uang sehingga kas menjadi bertambah.
– Pada kolom keempat, berisi jumlah uang masuk sesuai dengan tanggal yang tercantum.
Selanjutnya, halaman kredit yang dibuat untuk mencatat pengeluaran uang. Di halaman ini, Anda harus menyertakan alasan dari pengeluaran yang terjadi secara jelas dan tidak bertele-tele.
3. Tabelaris
Cara ketiga atau cara tabelaris ini isinya adalah lajur-lajur atau golongan yang isinya sesuai dengan keperluan perusahaan. Cara membuatnya juga dianggap cukup praktis, yakni pada halaman sebelah kiri diisi dengan debit dan sebelah kanan diisi dengan kredit.
Semua cara di atas pada dasarnya dapat Anda buat lewat Microsoft Excel. Dengan memanfaatkan software tersebut, diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kesalahan. Anda hanya perlu mempelajari rumus-rumus guna lebih mempermudah proses pengerjaannya. (Wiasti Meurani)