PajakOnline.com—Gubernur Jawa Tengah -yang juga Capres PDIP- Ganjar Pranowo mengungkapkan, Gen Z merupakan generasi inovasi yang akan menjadikan Indonesia menjadi negara maju dengan ekonomi terbesar ke-4 dunia di tahun 2050. Ganjar mengatakan, anak-anak muda sebagai generasi inovasi akan menjawab tantangan bangsa ini ke depan.
“Merekalah anak-anak muda yang saya sebut generasi inovasi inilah yang nantinya mereka akan merespons persoalan dan perubahan,” kata Ganjar dalam acara pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru Universitas Pancasila (UP) Tahun Ajaran 2023/2024 di Gedung Serba Guna UP, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Senin (28/8/2023).
Ganjar menyebutkan data International Monetary Fund (IMF). Paparannya, posisi perekonomian Indonesia tahun 2016 berada di peringkat 8 dengan total produk domestik bruto (PDB) per kapita sebesar 3.605 dolar AS. Sementara itu, data PricewaterhouseCooper (PWC) menyatakan, Indonesia diproyeksi berada di posisi 7 sebagai negara dengan perekonomian terbesar dunia lewat perkiraan pendapatan per kapita sebesar 10.000 dolar AS.
Lalu pada 2050 mendatang, ekonomi Indonesia diperkirakan menempati posisi 4 terbesar. Kondisi perekonomian Indonesia pun akan lebih unggul Brazil, Rusia, Mexico, hingga Jepang dengan perkiraan pendapatan per kapita sebesar 23.000 dolar AS.
Oleh karena itu, Ganjar menekankan pentingnya kontribusi Gen Z agar Indonesia menjadi negara maju pada 2050 mendatang dengan berbagai inovasi dan kolaborasi kreatif yang bisa terus dilakukan mereka lewat berbagai dukungan pemerintah.
“Ini akan menjadi generasi inovasi yang brilian, generasi inovasi yang memajukan negara, generasi yang membuat Indonesia setara dengan negara-negara maju di dunia,” katanya.
Kemudian Ganjar menyoroti pentingnya peran dunia pendidikan sebagai garda terdepan gen Z menuju kemajuan Indonesia di 2050 melalui pemberian basic knowledge dan kompetensi bidang dengan kurikulum adaptif.
Ganjar mengatakan, Gen Z mesti disediakan ruang kreatif untuk bisa menjawab semua keilmuan yang didapatkan dari pelajaran dan pendidikan di perguruan tinggi. “Tanpa itu dilakukan tidak mungkin. Maka kalaulah Pak Jokowi hari ini sudah membereskan infrastruktur, wabilkhusus fisik umpama jalan, terus kemudian transportasi dengan berbagai matra, maka berikutnya dengan bonus demografi ini tidak ada pilihan lain,” pungkas Ganjar.