PajakOnline.com—Pendapatan Negara melanjutkan kerja yang baik, didukung semua komponen pendapatan yang tetap tumbuh tinggi. Hingga Agustus 2022, Pendapatan Negara tercapai Rp1.764,4 triliun atau 77,9% dari Pagu, tumbuh 49,8 persen (yoy).
Secara nominal, realisasi komponen Pendapatan Negara yang bersumber dari penerimaan Perpajakan mencapai Rp1.171,8 triliun, penerimaan Bea dan Cukai Rp206,2 triliun, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp386,0 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN Kita Edisi September 2022 menyebutkan, kinerja penerimaan pajak masih tumbuh positif, konsisten sejak April 2021 sejalan dengan pemulihan ekonomi. Realisasi penerimaan Pajak sampai dengan akhir Agustus 2022 tercapai sebesar Rp1.171,8 triliun (78,9% dari Pagu) atau tumbuh 58,1% (yoy).
Kinerja penerimaan pajak yang sangat baik pada periode Januari-Agustus 2022 dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain peningkatan harga komoditas sejak tahun 2021, pemulihan ekonomi, dampak insentif, serta dampak kebijakan (PPS, penyesuaian tarif PPN dan kompensasi BBM).
Penerimaan Kepabeanan dan Cukai terealisasi sebesar Rp206,2 triliun (69,0% dari Pagu) atau tumbuh 30,5% (yoy). Penerimaan Bea Cukai meliputi Bea Masuk, Bea Keluar dan Cukai masih tumbuh double digit didukung kinerja positif seluruh komponen.
Penerimaan Bea Masuk mencapai Rp31,95 triliun atau tumbuh sebesar 32,6% (yoy), didorong tren perbaikan kinerja impor nasional terutama Sektor Perdagangan dan Sektor Industri. Penerimaan Cukai mencapai tumbuh sebesar 21,4% dipengaruhi efektivitas kebijakan tarif dan pengawasan. Penerimaan Bea Keluar mencapai Rp34,66 triliun atau tumbuh sebesar 83,4%, didorong peningkatan ekspor komoditas CPO dan turunannya.
Kinerja PNBP sampai dengan akhir Agustus 2022 mencapai Rp386,0 triliun (80,1 % dari Pagu). Tumbuh 38,9% (yoy) yang terutama didorong dari Pendapatan SDA, KND, dan PNBP Lainnya. Realisasi PNBP SDA migas tumbuh 92,9 %, terutama didorong kenaikan rata-rata ICP selama delapan bulan terakhir.
Selanjutnya, realisasi PNBP SDA non-migas tumbuh 100,0% (yoy), terutama disumbang dari sektor pertambangan minerba dan perikanan. Selanjutnya, realisasi PNBP dari KND tumbuh 35,0%, terutama berasal dari dividen BUMN Perbankan yang tumbuh 80,9%. Realisasi PNBP lainnya tumbuh 40,0%, didorong Pendapatan Penjualan Hasil Tambang.