PajakOnline.com—Demonstrasi berupa unjuk rasa besar-besaran warga masyarakat dunia telah berlangsung di pelbagai belahan dunia, bahkan termasuk warga di negara-negara yang pemimpinnya mendukung Israel seperti Inggris dan Amerika Serikat untuk menghentikan perang dan genosida di Gaza, Palestina.
Sejak Israel membombardir Gaza pada 7 Oktober 2023 setelah serangan kelompok perlawanan Hamas, sedikitnya 13.000 warga Gaza tewas, termasuk 9.000 wanita dan anak-anak, dan lebih dari 30.000 lainnya terluka, menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Palestina. Ribuan warga Gaza lainnya masih hilang karena tertimpa reruntuhan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid dan gereja yang hancur lebur akibat bombardir Israel.
Ratusan ribu demonstran memadati pusat Kota London mendesak diberlakukannya gencatan senjata permanen dan dihentikannya serangan Israel ke Gaza. Warga Amerika Serikat juga melakukan unjuk rasa. Ribuan orang turun ke jalan utama Kota San Francisco (SF), California, mendesak pembebasan Palestina dan gencatan senjata di Gaza. Unjuk rasa masih terus berlanjut, bahkan sampai memblokade jembatan SF yang menyebabkan kemacetan total. Mereka membawa spanduk, serta banner bertuliskan Free Palestine, Ceasefire (Gencatan Senjata) dan Hentikan Genosida. Mereka yang pro Palestina berkumpul di Jembatan Bay Bridge yang vital menuju San Francisco membuat lalu lintas lumpuh, pada Kamis (16/11/2023) seperti dilansir Reuters.
Selain spanduk dan banner untuk menghentikan perang, warga juga membagikan selebaran. “Kejahatan Israel dibayar dengan uang pajak dari Amerika Serikat, yang seharusnya digunakan untuk menyediakan perumahan yang layak dan sekolah. Hampir USD54 miliar dikirim setiap tahunnya ke Israel,” demikian isi selebaran yang dibagi-bagikan para pengunjuk rasa tersebut. Pada saat itu, San Fransisco sedang menjadi tuan rumah pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). Demonstrasi di Bay Bridge San Fransisco ditujukan menarik perhatian para pemimpin dunia yang hadir di APEC — khususnya Presiden AS Joe Biden, agar gencatan senjata segera dilakukan di Jalur Gaza.
Menurut Ketua Tax Payer Community Indonesia Abdul Koni, bombardir Israel di Gaza telah menarik perhatian warga dunia. Masyarakat dunia yang memiliki hati nurani dan kemanusiaan mengetahui bahwa serangan Israel yang kejam dan biadab telah melanggar hukum humaniter Internasional.
“Sebenarnya Indonesia dan negara-negara di dunia yang mendukung Palestina dapat mengirimkan pasukan perdamaian untuk menghentikan serangan Israel di Gaza, namun hal tersebut belum dilakukan oleh negara manapun karena mungkin pertimbangan dampak yang lebih buruk bisa terjadi. Beberapa analis menyampaikan bahwa konflik Gaza dapat menjadi pemicu Perang Dunia Ketiga jika kebijakan dalam penanganan konflik Gaza tidak tepat,” kata Koni.
Koni mengatakan, di sisi lain, People Power bisa menjadi salah satu alternatif dalam menghentikan konflik Gaza, terutama di negara-negara pendukung Israel, seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Australia. Masyarakat negara tersebut dapat menjadi kunci terhentinya konflik Gaza jika demonstrasi ditunjukkan dengan aksi lebih nyata misalnya tuntutan mundur pemimpinnya sampai dengan boikot pembayaran pajak.
“Tax Payer Community berharap untuk seluruh pemimpin bangsa di dunia bahwa penggunaan uang Masyarakat tidak digunakan untuk tindak kejahatan apalagi memerangi sesama umat manusia terlebih genosida. Para pembayar pajak di manapun negaranya seharusnya merasa tidak rela jika uangnya digunakan untuk membunuh sesama umat manusia,” pungkas Koni.
Baca Juga:
Tax Payer Community: Indonesia Bisa Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza