PajakOnline.com—Kementerian Investasi/Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi pada kuartal II/2024 sebesar Rp428,4 triliun. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan, pada kuartal II/2024, realisasi investasi tertinggi tercatat pada sektor industri logam dasar, barang logam, serta bukan mesin dan peralatannya yang mencapai Rp74 triliun.
“Sektor pertama di sektor industri logam dasar, barang logam, serta bukan mesin dan peralatannya. Ini menunjukkan bahwa di sektor hilirisasi berjalan massif karena menempati urutan pertama,” kata Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers, Senin (19/7/2024).
Realisasi investasi terbesar kedua, pada sektor pertambangan, yang mencapai Rp45,6 triliun. Ketiga, yaitu sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi dengan realisasi mencapai Rp41,3 triliun.
Realisasi investasi keempat terbesar tercatat pada sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran yang mencapai Rp33,5 triliun, kemudian kelima sektor jasa lainnya dengan realisasi sebesar Rp30,6 triliun.
Dalam kuartal II/2024, Bahlil menyebutkan realisasi dari penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp217,3 triliun, sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp211,1 triliun.
Rincian untuk PMA, realisasi terbesar adalah pada sektor industri logam dasar, barang logam, serta bukan mesin dan peralatannya, mencapai USD4,4 miliar. Realisasi PMA terbesar selanjutnya adalah pada sektor jasa lainnya sebesar USD1,0 miliar, diikuti sektor pertambangan USD0,9 miliar, sektor listrik, gas, dan air USD0,9 miliar, serta industri kimia dan farmasi USD0,8 miliar.
Sedangkan untuk PMDN, realisasi terbesar adalah pada sektor pertambangan sebesar Rp32,1 triliun, diikuti sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp29,6 triliun, sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp21,4 triliun, perdagangan dan reparasi Rp18,5 triliun, dan sektor kehutanan Rp16,3 triliun.
Baca Juga:
Serap 1,2 Juta Tenaga Kerja, Realisasi Investasi di Indonesia Capai Rp829 Triliun