PajakOnline.com—Pengamat perpajakan dari PajakOnline Consulting Group Abdul Koni menilai kebijakan pemerintah yang memberikan relaksasi pajak berupa penurunan tarif PPnBM atau diskon pajak untuk kendaraan bermotor dapat menstimulus minat kalangan menengah untuk membelanjakan uangnya untuk membeli mobil baru.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan memberikan diskon pajak ini untuk segmentasi pasar mobil kelas 1.500 cc kategori sedan dan 4×4 yang didominasi konsumen kalangan menengah hingga ke atas.
“Jadi mereka yang masih menyimpan atau menabung uangnya tentu tergerak untuk berbelanja membeli mobil baru. Ini membuat industri otomotif dapat bangkit dan bergairah kembali,” kata Koni, Managing Partners & Director PajakOnline Consulting Group.
Menurut Koni, upaya pemerintah ini patut didukung karena dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah pandemi Covid-19. Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mendukung industri manufaktur yang menyerap tenaga kerja, dan banyak turunan produksinya. Disamping itu, kontribusi sektor otomotif ini kepada PDB (Produk Domestik Bruto) cukup signifikan yakni sebesar 19,88%. Industri otomotif merupakan salah satu sektor manufaktur yang terkena dampak pandemi paling besar.
Seperti pemberitaan media ini sebelumnya, insentif fiskal berupa penurunan tarif PPnBM untuk kendaraan bermotor akan dilakukan secara bertahap. Skenarionya adalah PPnBM sebesar 0% untuk periode Maret-Mei, kemudian PPnBM 50% pada Juni-Agustus, dan terakhir PPnBM sebesar 25% di akhir tahun (September-November-Desember) 2021.
Besaran insentif ini akan dilakukan evaluasi setiap 3 bulan. Instrumen kebijakan akan menggunakan PPnBM DTP (ditanggung pemerintah) melalui revisi Peraturan Menteri Keuangan (PMK), yang ditargetkan mulai diberlakukan pada bulan depan atau per 1 Maret 2021.