PajakOnline.com—Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan, perasaan duka yang mendalam dirasakan di seluruh negeri atas agresi Israel di Gaza, Palestina. Pernyataan tersebut disampaikan setelah seorang tentara Amerika Serikat berasal dari kesatuan Angkatan Udara tewas setelah melakukan aksi bakar diri dalam demonstrasi di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Israel di Washington sebagai bentuk unjuk rasa atas agresi militer Zionis Israel yang hingga saat ini telah menewaskan lebih dari 30.000 warga Palestina.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menegaskan kembali belasungkawa pemerintahan Presiden Joe Biden kepada keluarga tentara bernama Aaron Bushnell (25) tersebut. “Ini jelas merupakan situasi yang mengerikan, dan simpati kami yang paling tulus ditujukan kepada mereka,” katanya, seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (28/2/2024).
“Sehubungan dengan tindakan ini atau protes apa pun, jelas kami menyadari betapa mendalamnya perasaan warga masyarakat AS terhadap masalah ini, dan kami terus-menerus mempertimbangkan sudut pandang tersebut, dan menggunakannya untuk memikirkan cara kami melakukan pendekatan akan masalahnya, dan apakah ada hal yang bisa kita lakukan secara berbeda,” katanya.
“Begitu pula dengan penghormatan kepada para penuntut, maupun dalam hal orang-orang yang ditemui dan didengar langsung oleh Menteri (Luar Negeri) dari semua pihak mengenai masalah ini,” lanjut dia. “Jadi ya, kami akan selalu melihat sudut pandang masyarakat, namun pada akhirnya, kami harus membuat keputusan sendiri berdasarkan apa yang kami anggap sebagai kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat dan kami akan terus melakukan hal tersebut,” kata Miller.
Ketika ditanya apakah kematian Bushnell akan memengaruhi kebijakan AS, Miller berkata, “Saya rasa saya tidak perlu berkomentar sehubungan dengan kasus khusus ini selain menyampaikan simpati saya kepada keluarganya.”
Bushnell (25), seorang anggota aktif Angkatan Udara AS, membakar diri di depan Kedutaan Besar Israel di Washington DC pada hari Minggu kemarin sebagai wujud protes atas perang dan genosida yang terus berlangsung di Gaza, Palestina.
Dia juga memprotes dukungan AS terhadap invasi tersebut. Dia dibawa ke rumah sakit tetapi meninggal karena luka yang dideritanya. “Saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida. Saya akan melakukan aksi protes ekstrem, namun jika dibandingkan dengan apa yang dialami rakyat Palestina di tangan penjajah, protes tersebut tidak ekstrem sama sekali. Ini adalah apa yang diputuskan oleh kelas penguasa kita sebagai hal yang normal,” kata Bushnell dalam rekaman video yang menjadi viral di media sosial.
Bushnell berulang kali terdengar meneriakkan “Bebaskan Palestina!” saat kobaran api melahapnya sebelum dia jatuh ke tanah. Ratusan orang mendatangi misi diplomatik Israel pada hari Senin untuk berduka atas kepergiannya, termasuk beberapa orang yang mengatakan bahwa mereka berharap kematiannya akan memicu perubahan, penghentian perang dan perdamaian.
Baca Juga: