PajakOnline.com—Sejumlah faktor dan indikator dapat memengaruhi atau menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Daya beli masyarakat sendiri dapat diartikan seberapa tinggi tingkat kemampuan konsumen atau masyarakat luas dalam membeli serta mendapatkan barang yang mereka butuhkan.
Sementara itu, berdasarkan kemampuan tersebut permintaan dibagi menjadi beberapa macam, yaitu permintaan efektif (konsumen mampu dan mau membeli suatu produk), permintaan absolut (konsumen memiliki minat terhadap produk, tapi tidak mampu membelinya), dan permintaan potensial (Konsumen bisa saja membeli suatu produk, tapi mereka belum melakukannya).
Oleh karena itu, daya beli masyarakat merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi penentuan target penjualan bagi para pelaku usaha berskala kecil, menengah ataupun besar. Adapun faktor yang memengaruhi daya beli masyarakat, antara lain:
- Perubahan harga
Faktor penentu daya beli masyarakat adalah harga barang serta jasa. Kemampuan daya beli masyarakat akan cenderung menurun ketika harga-harga produk dan jasa mengalami kenaikan. Namun sebaliknya, jika kemampuan beli masyarakat nantinya akan meningkat apabila harga-harga tersebut menurun. - Inflasi
Inflasi merupakan kondisi ketika harga barang secara umum terus-menerus meningkat. Dalam kondisi tersebut, nilai mata uang menurun secara terus menerus. Adapun beberapa penyebab inflasi yaitu karena jumlah kebutuhan yang meningkat tapi stoknya terbatas. Alasan lainnya karena biaya produksi atau jasa naik, serta jumlah uang yang beredar di masyarakat cukup tinggi. Jika inflasi tidak dikendalikan, penurunan daya beli masyarakat adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. - Pendapatan riil masyarakat
Pendapatan riil merupakan jumlah pemasukan setelah disesuaikan dengan perubahan harga. Untuk setiap tahunnya, harga barang cenderung mengalami peningkatan. Saat pendapatan riil bertambah, seseorang bisa membeli barang dan jasa lebih banyak dari biasanya. Maka pentingnya penyesuaian antara pendapatan dengan kenaikan harga barang dan jasa di pasar, sebab bisa saja pendapatan dan harga mengalami peningkatan secara bersamaan. - Nilai tukar mata uang
Nilai tukar pada mata uang yang meningkat pada suatu negara bisa memengaruhi harga barang impor jadi lebih murah sehingga daya beli masyarakat naik. Namun, jika nilai mata uang yang mengalami penurunan akan membuat harga barang akan naik dan akhirnya daya beli masyarakat berkurang. Hal tersebut bisa dirasakan saat berada di negara yang nilai mata uangnya lebih tinggi. Saat berada di sana, maka daya beli akan berkurang dibanding saat di negara sendiri. - Pajak
Berkurangnya daya beli masyarakat merupakan efek dari meningkatnya pajak. Umumnya, pajak dapat menurunkan jumlah pendapatan riil. Karena pajak akan diambil dengan memotong jumlah penghasilan. Hal tersebut membuat perubahan nilai pajak memengaruhi pendapatan riil. Demikian, pajak yang meningkat dapat membuat konsumen mengurangi jumlah pengeluaran mereka. Padahal, daya beli masyarakat adalah kunci utama dalam mendorong kegiatan ekonomi. Sebab, pajak yang lebih tinggi bisa membuat perkembangan ekonomi negara melambat. - Lapangan pekerjaan
Berkurangnya daya beli masyarakat merupakan kondisi yang juga disebabkan oleh minimnya lapangan pekerjaan. Apabila lapangan pekerjaan terbatas, hal tersebut membuat angka pengangguran bertumbuh. Akhirnya, kemauan masyarakat untuk membeli barang jadi berkurang akibat ketidakmampuan mereka dalam menghasilkan uang dan berbelanja. - Ketersediaan kredit
Jika barang tersebut memang sangat diperlukan, masyarakat bisa mencari bantuan dana dalam bentuk pinjaman uang supaya bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh sebab itu, ketersediaan kredit dari lembaga keuangan untuk perusahaan dan konsumen akan berdampak pada tingkat daya beli masyarakat. Apabila bank sebagai lembaga keuangan memiliki persediaan kredit yang baik, perusahaan dan konsumen mampu berbelanja lebih banyak, sehingga daya beli pun meningkat. Selain itu, lembaga keuangan akan mendapatkan keuntungan dari dana kredit berupa bunga sehingga lebih banyak uang yang nantinya bisa dibelanjakan untuk perekonomian negara. - Suku bunga
Suku bunga bisa berdampak besar bagi daya beli masyarakat, sebab suku bunga yang naik membuat masyarakat lebih memilih untuk mengurangi belanja dengan pinjaman. Sebaliknya, jika suku bunga yang rendah akan membuat masyarakat jadi lebih mudah untuk mengajukan kredit. Sebab, beban bunga yang harus dibayar oleh para peminjam tidak memberatkan. Dengan demikian, daya beli masyarakat pun akan meningkat.
Sementara itu, peningkatan atau penurunan daya beli masyarakat yaitu tergantung pada kondisi perekonomian. Oleh karena itu, terdapat tiga indikator yang bisa memengaruhinya. Di antaranya:
1. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKESI), IKESI adalah indeks pengukuran tingkat kepercayaan konsumen terkait pendapatan saat ini dibandingkan dengan enam bulan yang lalu. Indeks ini disebabkan oleh sejumlah hal yaitu ketepatan waktu saat ini untuk membeli barang tahan lama dan berapa banyak lapangan kerja yang ada.
2. Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEKE), Indeks IEKE digunakan untuk mengukur ekspektasi konsumen terkait kondisi ekonomi beberapa bulan ke depan. Ada sejumlah aspek yang memengaruhi ekspektasi konsumen, yaitu lapangan pekerjaan, penghasilan, serta kegiatan usaha yang mempengaruhi daya beli masyarakat.
3. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks IKK adalah indikator ekonomi yang dibuat dengan tujuan untuk melakukan evaluasi terhadap tingkat optimisme atau pesimisme konsumen mengenai kondisi perekonomian. Untuk itu, minat konsumen yang tinggi atau rendah untuk berbelanja akan berpengaruh terhadap kegiatan industri dan bisnis dari suatu negara. Dengan demikian, angka indeks IKK yang naik menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat meningkat. Sebaliknya, hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.(Kelly Pabelasary)