PajakOnline.com—Bisnis laundry menarik minat Muhammad Rosul pada 2009. Bermodal Rp600.000 untuk membuat spanduk dan membeli timbangan, dia membuka usaha laundry untuk mencari tambahan penghasilan yang halal. “Tidak melanggar hukum dan tidak mengganggu waktu dinas saya sebagai prajurit petarung korps Marinir TNI AL. Mindset saya buka saja usaha laundry,” kata Muhammad Rosul Nawawi, owner Jourdan Corporation. “Second job yang memberikan tambahan penghasilan halalan toyyiban,” sambungnya.
Tantangan awal membangun bisnis adalah membagi waktu antara dinas tentara dan punya usaha laundry dengan modal seadanya untuk berusaha maju dan eksis. Bukan hal yang mudah. Namun, pria yang akrab disapa Rosul ini punya kiat tersendiri untuk bisa fight di bisnis laundry ini.
“Kiat suksesnya adalah menggunakan manajemen militer untuk bisnis laundry saya. Di mana militer adalah organisasi tertua di dunia yang sanggup me-manage orang dalam jumlah besar dalam situasi apapun dan kondisi apapun dan terbukti sudah lintas zaman dan lintas generasi,” ungkap Rosul, yang pada 2015 mendirikan Asosiasi Laundry Indonesia atau ASLI sebagai organisasi non profit dan sekarang sudah memiliki 21 Dewan Pengurus Daerah.
Terbukti, aplikasi manajemen ala militer di bisnis laundry yang dikelolanya menjadi terasa jauh lebih ringan dalam menghadapi tantangan bisnis, termasuk persaingan. Sampai kemudian, usaha laundry Rosul semakin berkembang memiliki banyak cabang.
Dalam perkembangan bisnisnya, Muhammad Rosul Nawawi menginisiasi berdirinya Sekolah Bisnis Laundry pertama di Indonesia bernama “Laundryversity” pada awal Agustus 2023. Selain untuk mencari solusi kebutuhan SDM (Sumber Daya Manusia) berkualitas yang dapat menjalankan, mengembangkan lebih baik dan meregenerasi usaha laundry, Rosul juga berupaya menjawab keprihatinan ilmu bisnis laundry yang dinilainya masih terbatas, berbeda jauh dengan realita bisnis laundry yang ada. Ditambah lagi, persaingan usaha makin ketat dengan masuknya brand-brand laundry mancanegara ke Indonesia.
“Laundryversity lahir dari pemikiran panjang dan keprihatinan karena tidak adanya sekolah bisnis laundry yang mumpuni sesuai tuntutan dinamika bisnisnya. Di SMK perhotelan ataupun di D3 perhotelan ilmu laundry hanya mempelajari linen, baju dan busana lainya. Sedangkan di realitas bisnis laundry sudah semakin berkembang laundry ber-genre baru seperti laundry sepatu, laundry karpet, laundry tas mahal, laundry perlengkapan bayi, dan lain lain yang jauh lebih beragam,” terang Rosul.
Menurut Rosul, Laundryversity menjawab dinamika tersebut dengan 45 kurikulum ter-update tentang ilmu laundry yang bisa dipelajari siapapun dengan biaya terjangkau dan resmi terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kementerian Tenaga Kerja. “Melalui Laundryversity saya berharap pelaku utama bisnis laundry adalah masyarakat indonesia,” tegas Rosul.
Sederhananya, Laundryversity menjadi wasilah untuk membuka dan memperluas lapangan kerja di bisnis laundry yang prospektif. Terutama karena kebutuhan hidup manusia akan pangan, sandang, dan papan yang terus ada.
Laundryversity ini menjadi pusat pelatihan yang memiliki visi meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat Indonesia terutama yang berprofesi di bidang usaha Laundry beserta turunannya. Laundryversity memiliki misi meningkatkan mutu SDM Laundry Indonesia yang giat, amanah, dan tentunya berkualitas.
Bagi Muhammad Rosul Nawawi, masalah SDM Laundry merupakan persoalan klasik dalam dunia per-Laundry-an. Dengan menjamurnya outlet-outlet laundry yang bertebaran di seluruh Indonesia, maka Laundryversity menjadi solutif.
“Mungkin banyak kita dengar training pembukaan outlet laundry untuk laundry kiloan, namun jarang bahkan belum ada sekolah training terbuka yang mengajarkan tentang laundry satuan premium beserta turunannya,” kata Rosul.
Rosul kemudian dikenal pula sebagai Mentor Laundry Nasional karena keahliannya yang spesifik dalam mengembangkan wirausaha laundry, termasuk menerapkan SOP (Standard Operating Procedure) yang terukur dan mudah dievaluasi. Dalam materi kelas Laundryversity, para peserta akan mendapatkan keterampilan praktika mulai dari pengenalan noda pakaian, pengenalan bahan pakaian, treatment pencucian baik hand wash maupun wet cleaning, sampai pengepakan dan quality control (QC) pakaian yang sudah selesai diproses sehingga dapat menjaga kualitas layanan premium. Mereka dapat merasakan bagaimana tingkat kebersihan setiap tahapan laundry dan tingkat kepuasan pelanggan ketika pakaian selesai dicuci.
Di era digitalisasi saat ini, Muhammad Rosul Nawawi juga sudah siap dengan membekali para peserta pendidikan di Laundryversity memakai teknologi aplikasi Hallo Laundry, sebuah aplikasi khusus untuk mendukung bisnis per-Laundry-an baik Laundry Kiloan maupun Laundry Satuan Premium.
Dengan aplikasi tersebut seluruh aktivitas laundry dari penerimaan pakaian sampai handling komplain dapat termonitor dan terselesaikan dengan baik. Aplikasi Hallo Laundry telah didukung pula dengan sistem IOT dan monitoring mesin laundry.
Rosul mengharapkan SDM yang kompeten alumni Laundryversity akan membawa dunia per-Laundry-an Indonesia menjadi naik kelas menjadi outlet laundry yang Premium dan berskala Internasional karena kita mampu bersaing melayani pasar mancanegara.