PajakOnline.com—Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menjelaskan aplikasi pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan masih sama seperti tahun lalu. Pelaporan SPT Tahunan secara elektronik bagi wajib pajak orang pribadi atau wajib pajak badan masih sama. Untuk wajib pajak orang pribadi (WP OP), pelaporan SPT Tahunan dapat dilakukan melalui e-filing atau e-form PDF.
“Sampai dengan saat ini untuk pelaporan SPT masih seperti tahun yang lalu. Bagi WP OP dapat melaporkan SPT menggunakan e-filing untuk form 1770S dan 1770SS serta dapat menggunakan e-form PDF untuk form 1770 dan 1770S,” tulis DJP melalui Kring Pajak di media sosial X, dikutip hari ini. Skema prepopulated juga akan tersedia ketika bukti potong telah dilaporkan oleh pemotong. Dengan skema ini, wajib pajak akan mendapat pilihan untuk menggunakan atau tidak menggunakan bukti potong yang disediakan ketika menyampaikan SPT melalui e-filing pada form 1770S.
Skema prepopulated itu merupakan sistem penyediaan data berdasarkan pada database yang telah dimiliki otoritas. Misalnya untuk pengisian SPT Tahunan, prepopulated data dapat bersumber dari bukti potong yang telah dilaporkan pemotong pajak.
DJP telah menggunakan skema prepopulated sejak beberapa tahun lalu. Ke depan, skema ini akan terus dioptimalkan sehingga penyampaian SPT di Indonesia bisa lebih mudah.
Selanjutnya, untuk wajib pajak badan, pelaporan SPT Tahunan secara elektronik
pada saat ini hanya dapat dilakukan melalui e-form PDF. Seperti diketahui, saluran
e-SPT (upload CSV) sudah ditutup permanen dan tidak bisa lagi digunakan.
“Untuk SPT Tahunan badan saat ini hanya dapat dilaporkan melalui e-form PDF. Untuk e-form PDF dapat diperoleh melalui akun DJP Online masing-masing WP,” jelas DJP.