PajakOnline.com—Setelah meredanya isu perang dagang, ketidakpastian perekonomian global saat ini berlanjut dan sangat dipengaruhi oleh eskalasi wabah Covid-19 yang telah menyebar di berbagai negara. Kondisi ini selanjutnya berpengaruh terhadap sentimen ekonomi dan pasar keuangan yang berakibat pada penurunan prospek ekonomi global.
Beberapa lembaga internasional dalam hal ini telah merevisi ke bawah outlook pertumbuhan ekonomi global tahun 2020. Dalam merespons prospek pelemahan ekonomi global tersebut, beberapa negara telah mengeluarkan kebijakan pelonggaran moneter dan paket kebijakan fiskal untuk meningkatkan sisi permintaan.
Prospek pelemahan ekonomi global diperparah dengan adanya perkembangan harga komoditas minyak mentah global yang cenderung menurun. Pemerintah mewaspadai perkembangan ekonomi global saat ini dan telah merespons melalui kebijakan stimulus fiskal terutama terhadap sektor-sektor yang terdampak secara langsung.
Dalam laporan Kementerian Keuangan yang termuat di APBN KITA : Kinerja dan Fakta Edisi Maret 2020 menyebut, realisasi penerimaan pajak utamanya berasal dari Pajak Penghasilan (PPh) Non Migas dan Pajak Pertambahan Nilai/Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN/PPnBM).
Pertumbuhan Penerimaan Pajak didorong oleh pertumbuhan dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Lainnya, yang masing-masing tumbuh 95,00 persen (yoy) dan 5,67 persen (yoy).
Untuk PPh Nonmigas, capaian realisasi penerimaannya masih ditopang oleh penerimaan dari PPh 21, PPh 25/29 Badan, dan PPh Final. Pertumbuhan PPh Nonmigas didukung terutama oleh pertumbuhan dari PPh 25/29 Orang Pribadi (OP) yang tumbuh 18,85 persen (yoy) dan PPh Final.
Penerimaan Perpajakan mencapai Rp177,96 triliun atau 9,54 persen dari target APBN tahun 2020. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencatat realisasi sebesar Rp38,62 triliun atau 10,52 persen dari target APBN tahun 2020, turun 4,06 persen (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp40,25 triliun.
Belanja Pemerintah Pusat mencapai Rp161,73 triliun atau 9,61 persen dari pagu APBN tahun 2020, meningkat 11,01 persen (yoy) dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp145,69 triliun.
Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) mencapai Rp117,68 triliun atau 13,73 persen dari pagu APBN tahun 2020, turun 6,71 persen (yoy) dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp126,14 triliun.