
Ahmad Hudori, S.Ag.
PajakOnline.com—Manusia adalah makhluk yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah yang lainnya. Akan tetapi kesempurnaan manusia tidak dimaksimalkan dengan baik justru hal ini malah menjadi alat yang dipergunakan untuk berlaku sombong terhadap manusia lainnya.
Berlaku baik dan menjadikan kebaikan itu sebagai inventarisasi yang akan menghampiri kita kembali saat di alam baqa’ nanti atau semasa hidup di dunia. Itu sudah menjadi hal yang tergolong pasti, janji Allah dalam Al-Qur’an:
هَلْ جَزَاء الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ
“Adakah balasan Kebaikan selain Kebaikan?” (QS. Ar Rahman: 60)
Ayat ini, meskipun kalimatnya berbentuk sebuah kalimat tanya, namun bermakna memastikan tentang satu hal, balasan yang setimpal. Sama dengan ketika kita menggunakan kalimat, “Bukankah saya sudah mengatakannya kepadamu?” yang berarti, “Saya pastikan saya sudah mengatakannya kepadamu.”
Kebaikan yang kita lakukan akan menjadi amal yang abadi. Bahkan kebaikan itu dalam istilah agama disebut Syafaat atau penolong saat kita berada di hari di mana tidak ada seseorang yang mampu menolong kita selain amalan-amalan kebaikan yang tentunya karena khidmat kita mengikuti ajaran nabi Muhammad SAW.
Dengan konteks saat ini dengan adanya wabah Corona mari kita bersama untuk berbuat baik, berbuat baik dengan #dirumahaja menolong keluarga kita, sekitar kita, dan negeri kita tercinta.
Barakallahu..