PajakOnline.com—Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menjelaskan NITKU akan diberikan secara otomatis kepada setiap kantor cabang setelah wajib pajak badan pusat melakukan update data. Jika cabang belum menerima NITKU, langkah pertama yang harus dilakukan oleh wajib pajak pusat adalah melakukan pemutakhiran data tersebut.
Dalam panduan yang diberikan melalui Kring Pajak, DJP mengarahkan wajib pajak badan pusat untuk melakukan pemutakhiran data terlebih dahulu. Apabila setelah pemutakhiran data NITKU masih belum muncul di DJP Online, maka wajib pajak pusat disarankan segera melakukan konfirmasi ke kantor pelayanan pajak (KPP) tempat mereka terdaftar.
Sesuai Pasal 9 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 112 Tahun 2022 yang telah diubah dengan PMK Nomor 136 Tahun 2023, NITKU diberikan DJP kepada setiap cabang yang telah memiliki NPWP cabang sebelum PMK 112/2022 dan PMK 136/2023 mulai berlaku.
NITKU adalah nomor identitas yang diberikan untuk tempat kegiatan usaha wajib pajak yang berbeda dari tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak. Berbeda dengan NPWP yang memiliki format 16 digit, NITKU menggunakan format 22 digit.
NITKU berfungsi sebagai identitas resmi bagi setiap cabang usaha, memungkinkan cabang tersebut untuk menjalankan operasionalnya dengan pengakuan resmi dari DJP. NITKU juga mempermudah proses administrasi dan pelaporan pajak bagi cabang, serta memastikan bahwa setiap cabang terdaftar dan diakui secara sah oleh pemerintah.
Untuk mendapatkan NITKU cabang, wajib pajak badan pusat harus melakukan ini; Pertama, pastikan semua data yang terkait dengan wajib pajak pusat telah diperbarui dan diverifikasi melalui DJP Online. Setelah data diperbarui, periksa apakah NITKU untuk cabang telah muncul. Jika tidak, segera hubungi KPP terkait untuk konfirmasi lebih lanjut.
Pemutakhiran data tidak hanya membantu dalam mendapatkan NITKU, tetapi juga memastikan bahwa informasi yang dimiliki oleh DJP akurat dan up-to-date. Hal ini sangat penting untuk menghindari masalah administrasi di masa mendatang dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan yang berlaku.
Selain itu, pemutakhiran data oleh wajib pajak badan pusat sangat krusial untuk memastikan bahwa setiap cabang usaha mendapatkan NITKU yang diperlukan. Dengan mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh DJP dan melakukan konfirmasi ke KPP jika diperlukan, wajib pajak dapat memastikan bahwa mereka memenuhi semua persyaratan perpajakan dengan benar. Ini tidak hanya mempermudah proses administrasi tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
NITKU tidak hanya berfungsi sebagai identitas bagi cabang usaha tetapi juga memegang peranan penting dalam pelaporan pajak. Dengan NITKU, setiap transaksi dan kegiatan usaha cabang dapat dipantau dengan lebih baik oleh DJP. Ini membantu dalam memastikan bahwa semua kewajiban pajak dipenuhi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Tidak memiliki NITKU dapat membawa konsekuensi serius bagi cabang usaha. Selain potensi denda dan sanksi administratif, cabang tersebut mungkin mengalami kesulitan dalam menjalankan operasional sehari-hari karena kurangnya pengakuan resmi dari otoritas pajak. Oleh karena itu, penting bagi wajib pajak pusat untuk memastikan semua cabang mereka memiliki NITKU yang sah.
Baca Juga: Belajar Pajak