PajakOnline.com—Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku sering mendengar banyak keluhan dari wajib pajak terkait pengurusan pajak, sehingga pajak dihindari masyarakat karena konsepnya yang rumit dan sulit dipahami kalangan awam. “Pajak itu seringkali dikeluhkan ruwet dan rumit,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam acara Spectaxcular 2022, belum lama ini.
Dari berbagai keluhan tersebut, Menkeu meminta para pegawai khususnya mereka yang ada di Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Kementerian Keuangan dapat berinovasi untuk memberikan penjelasan yang paling sederhana dan mudah dimengerti warga masyarakat.
Menkeu mendorong para petugas pajak memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk memberikan edukasi dan publikasi yang mudah dipahami. “Hal-hal yang simpel buat orang pajak itu memang bisa dimengerti, tapi tidak buat masyarakat, butuh kreativitas dan inovasi dan teknologi,” kata Menkeu Sri Mulyani.
Menkeu mengatakan, edukasi dan sosialisasi yang dilakukan dengan cara yang sederhana seperti membuat simulasi penghitungan pajak orang pribadi yang sederhana. Adapun tujuannya agar masyarakat awam bisa paham dan tidak lagi takut atau merasa malas bila membahas tentang pajak.
“Saya minta teman-teman pajak ini disederhanakan. Jangan asumsi orang awam mudah paham. Apalagi masyarakat awam ini dikasih pasal, ini gak bunyi aja. ini yang harus diterjemahkan,” katanya.
Oleh karena itu, Menkeu meminta DJP membumikan berbagai informasi terkait pajak dalam rangka mengajak lebih banyak generasi muda untuk berkontribusi. “Ini yang harus terus menerus bagi Kemenkeu, DJP membumikan, memudahkan, dan menciptakan konsep yang tidak rumit,” kata Sri Mulyani.
Hal tersebut harus dilakukan karena sebenarnya saat ini banyak generasi muda yang memiliki ide dapat berkontribusi bagi pembangunan negara melalui pajak. Dari sisi lain, ide-ide itu tidak tersalurkan karena generasi menganggap aspek-aspek terkait pajak sangat rumit dan menakutkan.
“Tugas kita adalah untuk menyampaikan kepada mereka yang belum tahu dan membutuhkan bimbingan. Ini sangat penting buat kita untuk reaching out terutama ke generasi muda,” katanya.
Cara itu salah satunya, sambung Menkeu Sri Mulyani, melalui adopsi teknologi digital untuk mengatasi persepsi masyarakat yang selama ini kurang benar sehingga mereka enggan dan takut memenuhi kewajiban pajaknya. Adopsi teknologi digital juga dilakukan untuk mengatasi masalah teknis termasuk dalam menyampaikan surat pemberitahuan (SPT) Tahunan yang dianggap rumit oleh masyarakat.